FOTO: Jumlah Kelahiran dan Tenaga Kerja di China Menyusut

oleh Johan Fatzry, diperbarui 18 Jan 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2022 14:30 WIB
Jumlah Kelahiran dan Tenaga Kerja di China Menyusut
Jumlah bayi yang lahir di China terus menyusut tahun lalu, seiring menyusutnya jumlah tenaga kerja
Foto 1 dari 6
Jumlah Kelahiran dan Tenaga Kerja di China Menyusut
Seorang pria yang mengenakan masker menggendong seorang anak menonton keluarga naik kereta mainan di sebuah taman hiburan di Beijing (17/1/2022). Jumlah bayi yang lahir di China terus menyusut tahun lalu, seiring menyusutnya jumlah tenaga kerja. (AP Photo/Andy Wong)
Foto 2 dari 6
Jumlah Kelahiran dan Tenaga Kerja di China Menyusut
Sepasang suami istri menonton seorang anak bermain di ranjang yang memantul di sebuah taman hiburan di Beijing (17/1/2022). Partai Komunis yang berkuasa khawatir fakta ini bisa menghalangi ambisi mereka untuk meningkatkan kekayaan nasional dan pengaruh global. (AP Photo/Andy Wong)
Foto 3 dari 6
Jumlah Kelahiran dan Tenaga Kerja di China Menyusut
Seorang pria dan seorang anak, keduanya mengenakan masker, mengendarai mesin taman hiburan di Beijing (17/1/2022). Jumlah bayi yang lahir di China terus menyusut tahun lalu, seiring menyusutnya jumlah tenaga kerja. (AP Photo/Andy Wong)
Foto 4 dari 6
Jumlah Kelahiran dan Tenaga Kerja di China Menyusut
Seorang anak makan roti sambil menunggu kereta api di Stasiun Kereta Selatan di Beijing, Chinan (14/1/2022). Partai Komunis yang berkuasa khawatir fakta ini bisa menghalangi ambisi mereka untuk meningkatkan kekayaan nasional dan pengaruh global. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto 5 dari 6
Jumlah Kelahiran dan Tenaga Kerja di China Menyusut
Seorang pria mengangkat seorang anak di sebuah taman di Beijing, China (13/1/2022). Jumlah bayi yang lahir di China terus menyusut tahun lalu, seiring menyusutnya jumlah tenaga kerja. (AP Photo/Andy Wong)
Foto 6 dari 6
Jumlah Kelahiran dan Tenaga Kerja di China Menyusut
Seorang anak melihat ke dekat merpati di sebuah taman di Beijing, China (13/1/2022). Partai Komunis yang berkuasa khawatir fakta ini bisa menghalangi ambisi mereka untuk meningkatkan kekayaan nasional dan pengaruh global. (