FOTO: 600 Ton Ganja Dimusnahkan di Paraguay

oleh Johan Fatzry, diperbarui 25 Mei 2022, 18:00 WIB

Diterbitkan 25 Mei 2022 18:00 WIB

Menurut juru bicara SENAD Francisco Ayala, 183 hektar ganja telah dihancurkan dalam seminggu terakhir, setara dengan 600 ton, dalam operasi bersama dengan Polisi Federal Brasil.

Foto 1 dari 6

Petugas keamanan SENAD Paraguay menebang tanaman ganja di Koloni Maria Auxiliadora departemen Ambabay di Paraguay utara (24/5/2022). Penebangan tanaman ganja sebagai bagian dari operasi yang diciptakan Aliansi Baru XXXII. (AP Photo/Jorge Saenz)

Foto 2 dari 6

Kebun yang ditanami ganja terlihat dari helikopter selama operasi di Koloni Maria Auxiliadora departemen Amambay di Paraguay utara (24/5/2022). Menurut juru bicara SENAD Francisco Ayala, 183 hektar ganja telah dihancurkan dalam seminggu terakhir, setara dengan 600 ton, dalam operasi bersama dengan Polisi Federal Brasil. (AP Photo/Jorge Saenz)

Foto 3 dari 6

Seorang perwira pasukan keamanan SENAD Paraguay menuangkan dari karung ganja yang dipanen ke dalam api sebagai bagian dari operasi yang diciptakan Aliansi Baru XXXII di Koloni Maria Auxiliadora departemen Amambay di Paraguay utara (24/5/2022). (AP Photo/Jorge Saenz)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Seorang petugas pasukan keamanan SENAD Paraguay berdiri saat panen ganja dan sebuah tenda terbakar, sebagai bagian dari operasi yang diciptakan Aliansi Baru XXXII di Koloni Maria Auxiliadora departemen Ambabay di Paraguay utara (24/5/2022). (AP Photo/Jorge Saenz)

Foto 5 dari 6

Peralatan dapur terbengkalai duduk di atas meja kayu setelah petugas keamanan SENAD Paraguay tiba di kamp panen ganja sebagai bagian dari operasi yang diciptakan Aliansi Baru XXXII di Koloni Maria Auxiliadora departemen Amambay di Paraguay utara (24/5/2022). (AP Photo/Jorge Saenz)

Foto 6 dari 6

Seorang petugas pasukan keamanan SENAD Paraguay menebang tanaman ganja sebagai bagian dari operasi yang diciptakan Aliansi Baru XXXII di Koloni Maria Auxiliadora departemen Amambay di Paraguay utara (24/5/2022). (AP Photo/Jorge Saenz)