FOTO: Sydney Dilanda Banjir Besar

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 07 Sep 2022, 09:47 WIB

Diterbitkan 04 Jul 2022, 16:30 WIB

Sebanyak lebih dari 30 ribu penduduk Sydney dan sekitarnya telah diminta untuk mengungsi atau bersiap untuk mengungsi di tengah kondisi cuaca yang buruk. Banjir kali ini merupakan yang terparah bagi kota terbesar di Australia tersebut selama 18 bulan terakhir.

Foto 1 dari 6

Sebuah mobil terendam dalam air banjir di Camden di pinggiran Sydney, Australia, Senin (4/7/2022). Lebih dari 30.000 penduduk Sydney dan sekitarnya telah diberitahu untuk mengungsi atau bersiap untuk meninggalkan rumah mereka pada hari Senin di tengah kondisi cuaca yang buruk. (AP Photo/Mark Baker)

Foto 2 dari 6

Rambu-rambu lalu lintas terendam di sepanjang jalan yang banjir di Londonderry di pinggiran Sydney, Australia, Senin (4/7/2022). Banjir kali ini merupakan yang terparah bagi kota terbesar di Australia tersebut selama 18 bulan terakhir. (AP Photo/Mark Baker)

Foto 3 dari 6

Banjir menggenangi kawasan industri di Londonderry di pinggiran Sydney, Australia, Senin (4/7/2022). Operator peluncuran roket Equatorial Launch Australia mengatakan cuaca buruk menunda jadwal peluncuran roket NASA di Arnhem Space Center selama 24 jam. (AP Photo/Mark Baker)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Sebuah kendaraan darurat memblokir akses menuju Jembatan Windsor yang banjir di pinggiran Sydney, Australia, Senin (4/7/2022). Lebih dari 30.000 penduduk Sydney dan sekitarnya telah diberitahu untuk mengungsi atau bersiap untuk meninggalkan rumah mereka pada hari Senin di tengah kondisi cuaca yang buruk. (AP Photo/Mark Baker)

Foto 5 dari 6

Puing-puing berada di tengah Jembatan Windsor yang terendam banjir di pinggiran Sydney, Australia, Senin (4/7/2022). Banjir kali ini merupakan yang terparah bagi kota terbesar di Australia tersebut selama 18 bulan terakhir. (AP Photo/Mark Baker)

Foto 6 dari 6

Lapangan olahraga dibanjiri di Camden di pinggiran Sydney, Australia, Senin (4/7/2022). Hujan lebat menyebabkan air banjir naik dan sungai meluap dalam apa yang disebut pihak berwenang sebagai keadaan darurat yang mengancam jiwa. (AP Photo/Mark Baker)