Film Ghost Writer 2 Trending, Deva Mahenra Kali Pertama Jadi Hantu Kocak Sekaligus Romantis

oleh Wayan Diananto, diperbarui 22 Jul 2022, 17:01 WIB

Diterbitkan 22 Jul 2022, 17:20 WIB

Ghost Writer 2 yang dibintangi Deva Mahenra trending.

Ghost Writer 2 karya sineas Muhadkly Acho trending di Google, Jumat (22/7/2022) siang. Film ini menempatkan Deva Mahenra sebagai hantu bernama Vino.

Foto 1 dari 5

Jumat (22/7/2022) siang, Ghost Writer 2 trending di mesin pencarian Google. Inilah sekuel Ghost Writer versi 2019 yang mencetak box office bersama 1 jutaan penonton. Karya sineas Muhadkly Acho yang tayang di bioskop mulai Kamis (21/7/2022) ini mempertahankan para bintang aslinya seperti Deva Mahenra, Tatjana Saphira, dan Endy Arfian. (Foto: Dok. Starvision Plus)

Foto 2 dari 5

Dalam Ghost Writer 2, Deva Mahenra memerankan Vino. Kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini, ia menyebut karakter Vino menarik. Ruang kerja aslinya jarang mendapat lampu sorot. Akhirnya Vino menyalurkan ilmu aktingnya dibawa ke dunia nyata termasuk di depan sang kekasih, Naya (Tatjana Saphira). (Foto: Dok. Starvision Plus)

Foto 3 dari 5

Vino diceritakan tewas dalam kecelakaan di lokasi syuting. Ini membuat ibunya (Widyawati) syok berat. Naya pun mulanya sulit menerima kenyataan. “Karena challenge-nya besar makanya saya bersedia lagi (memerankan Vino),” kata Deva Mahenra. Tugasnya sebagai aktor, mendalami sekaligus berempati terhadap Vino. (Foto: Dok. Starvision Plus)

Foto 4 dari 5

Berita Terkait

Berempati terhadap Vino ternyata tak sesulit yang dibayangkan. “Background dan pekerjaan Vino sama dengan saya. Cara berempatinya mudah,” ujar Deva Mahenra. Bekal-bekal ilmu akting yang selama ini didapat Deva Mahenra sejak awal karier diaplikasikan ke Vino. “Tujuannya, membuat Vino menjadi lebih believable,” akunya. (Foto: Dok. Starvision Plus)

Foto 5 dari 5

Memerankan hantu, Deva Mahenra tampil dengan riasan wajah pucat. Ia mengenang momen kali pertama ditawari melanjutkan Ghost Writer dan tongkat estafet perhantuan yang semula dibawakan Ge Pamungkas. Ia bersedia dengan sebuah alasan. “Saya pikir tidak salah mencoba sesuatu yang baru. Pendekatan yang saya dan Ge Pamungkas pakai beda,” pungkas Deva Mahenra.