Pantau Dampak Tarif Trump, Produsen Hentikan Sementara Ekspor Barang Kerajinan

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 10 Apr 2025, 13:47 WIB

Diterbitkan 10 Apr 2025, 10:05 WIB

Pantau Dampak Tarif Trump, Produsen Hentikan Sementara Ekspor Barang Kerajinan ke Amerika Serikat

Saat ini, salah satu produsen pembuat keranjang bambu di Sleman, Yogyakarta menghentikan sementara pengiriman barang ke luar negeri, khususnya Amerika Serikat. Penghentian pengiriman sambil memantau dampak dari tarif impor 32 persen yang baru diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap barang-barang Indonesia. Untuk diketahui, produsen kerajinan bambu skala kecil ini biasanya mengirim ke berbagai negara, dengan Amerika Serikat sebagai pelanggan terbesarnya. Rata-rata, setiap bulannya, produsen kerajinan ini mengekspor 2.500 hingga 6.000 barang. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan tarif impor barang asal Indonesia sebesar 32 persen. Tarif terbaru ini merupakan tarif timbal balik atau resiprokal. Kebijakan ini berpotensi menurunkan daya saing ekspor Indonesia di pasar Amerika Serikat karena harga barang dipastikan akan menjadi lebih mahal.

Foto 1 dari 7

Para pekerja membuat keranjang dari bambu di tempat kerja mereka, Sleman, Yogyakarta pada 9 April 2025. (DEVI RAHMAN/AFP)

Foto 2 dari 7

Untuk saat ini, produsen menghentikan sementara pengiriman sambil memantau dampak dari tarif impor 32 persen yang baru diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap barang-barang Indonesia. (DEVI RAHMAN/AFP)

Foto 3 dari 7

Produsen kerajinan bambu skala kecil ini biasanya mengirim ke berbagai negara, dengan Amerika Serikat sebagai pelanggan terbesarnya. (DEVI RAHMAN/AFP)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Rata-rata, produsen kerajinan ini mengekspor 2.500 hingga 6.000 barang setiap bulan. (DEVI RAHMAN/AFP)

Foto 5 dari 7

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan tarif impor barang asal Indonesia sebesar 32 persen. Tarif terbaru ini merupakan tarif timbal balik atau resiprokal. (DEVI RAHMAN/AFP)

Foto 6 dari 7

Kebijakan ini berpotensi menurunkan daya saing ekspor Indonesia di pasar Amerika Serikat karena harga barang akan menjadi lebih mahal. (DEVI RAHMAN/AFP)

Foto 7 dari 7

Imbasnya, permintaan terhadap produk Indonesia, khususnya dari sektor padat karya, seperti tekstil, alas kaki, dan furnitur, diperkirakan bakal melemah. (DEVI RAHMAN/AFP)