Penyanderaan Bank Makin Marak, Lebanon Tutup Seluruh Perbankan

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 21 Sep 2022, 12:28 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2022, 14:05 WIB
Lebanon Tutup Seluruh Perbankan
Bank-bank di Lebanon tutup selama tiga hari, setelah serangkaian penyanderaan bank oleh nasabah yang menuntut akses ke tabungan mereka yang dibekukan di tengah krisis ekonomi Lebanon.
Foto 1 dari 5
Lebanon Tutup Seluruh Perbankan
Pejalan kaki melintas di depan fasad cabang bank Fransabank yang tutup dan ditutupi dengan lembaran logam untuk mencegah tindakan sabotase di Beirut, Lebanon, Selasa (20/9/2022). Seluruh Bank Lebanon menutup operasional selama tiga hari mulai Senin, 19 September sampai Rabu, 21 September 2022. (AP Photo/Hassan Ammar)
Foto 2 dari 5
Lebanon Tutup Seluruh Perbankan
Fasad cabang bank BLOM yang tutup ditutupi dengan lembaran logam untuk mencegah tindakan sabotase di Beirut, Lebanon, Selasa (20/9/2022). Penutupan tersebut menyusul keputusan Asosiasi Bank yang bertujuan mencegah pembobolan dan penahanan oleh para nasabah terhadap karyawan Bank. (AP Photo/Hassan Ammar)
Foto 3 dari 5
Lebanon Tutup Seluruh Perbankan
Fasad cabang Credit Libanais Bank yang tutup ditutupi dengan lembaran logam untuk mencegah tindakan sabotase di Beirut, Lebanon, Selasa (20/9/2022). Sebelumnya telah terjadi serangkaian insiden di cabang bank, dengan nasabah berusaha menarik tabungan dolar AS yang telah dibekukan selama tiga tahun. (AP Photo/Hassan Ammar)
Foto 4 dari 5
Lebanon Tutup Seluruh Perbankan
Seorang perempuan melintas di sebuah cabang Bank BLOM yang tutup di Beirut, Lebanon, Selasa (20/9/2022). Ketika cabang bank dibuka kembali, sejumlah bank merencanakan langkah-langkah perlindungan diri yang ketat. Dimana, seluruh nasabah diperiksa dan hanya menerima mereka yang memiliki janji temu terjadwal. (AP Photo/Hassan Ammar)
Foto 5 dari 5
Lebanon Tutup Seluruh Perbankan
Fasad cabang Bank BLOM yang ditutup ditutupi dengan lembaran logam untuk mencegah tindakan sabotase, di Beirut, Lebanon, Selasa (20/9/2022). Lebanon telah bergulat dengan krisis ekonomi yang parah sejak 2019, membuat sebagian besar orang terkunci dari rekening bank mereka dan tidak dapat membayar kebutuhan pokok. (AP Photo/Hassan Ammar)