Pemanfaatan Lahan Terbengkalai untuk Pertanian Hidroponik

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 21 Nov 2022, 13:05 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2022 13:05 WIB
Pemanfaatan Lahan Terbengkalai untuk Pertanian Hidroponik
Greenville Farm dirintis pada masa pandemi COVID-19 akibat terbengkalainya lapangan tenis. Kebun hidroponik terbesar di Jakarta ini mampu menghasilkan sayuran rata-rata Rp 10 Kg/hari. Sayuran hidroponik di tempat ini dipasarkan secara online dengan harga berkisar antara Rp 60 ribu/Kg hingga Rp 100 ribu/Kg.
Foto 1 dari 10
Pemanfaatan Lahan Terbengkalai untuk Pertanian Hidroponik
Petani merawat sayuran hidroponik pada areal bekas lapangan tenis di Greenville Farm, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (21/11/2022). Kebun hidroponik terbesar di Jakarta ini mampu menghasilkan sayuran rata-rata Rp 10 Kg/hari. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 2 dari 10
Pemanfaatan Lahan Terbengkalai untuk Pertanian Hidroponik
Petani memanen sayuran hidroponik pada areal bekas lapangan tenis di Greenville Farm, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (21/11/2022). Sayuran hidroponik di tempat ini dipasarkan secara online dengan harga berkisar antara Rp 60 ribu/Kg hingga Rp 100 ribu/Kg. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 3 dari 10
Pemanfaatan Lahan Terbengkalai untuk Pertanian Hidroponik
Petani memanen sayuran hidroponik pada areal bekas lapangan tenis di Greenville Farm, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (21/11/2022). Greenville Farm dirintis pada masa pandemi COVID-19 akibat terbengkalainya lapangan tenis. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 4 dari 10
Pemanfaatan Lahan Terbengkalai untuk Pertanian Hidroponik
Petani merawat sayuran hidroponik pada areal bekas lapangan tenis di Greenville Farm, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (21/11/2022). Kebun hidroponik terbesar di Jakarta ini mampu menghasilkan sayuran rata-rata Rp 10 Kg/hari. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 5 dari 10
Pemanfaatan Lahan Terbengkalai untuk Pertanian Hidroponik
Petani memanen sayuran hidroponik pada areal bekas lapangan tenis di Greenville Farm, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (21/11/2022). Sayuran hidroponik di tempat ini dipasarkan secara online dengan harga berkisar antara Rp 60 ribu/Kg hingga Rp 100 ribu/Kg. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 6 dari 10
Pemanfaatan Lahan Terbengkalai untuk Pertanian Hidroponik
Petani memanen sayuran hidroponik pada areal bekas lapangan tenis di Greenville Farm, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (21/11/2022). Greenville Farm dirintis pada masa pandemi COVID-19 akibat terbengkalainya lapangan tenis. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 7 dari 10
Pemanfaatan Lahan Terbengkalai untuk Pertanian Hidroponik
Petani memanen sayuran hidroponik pada areal bekas lapangan tenis di Greenville Farm, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (21/11/2022). Kebun hidroponik terbesar di Jakarta ini mampu menghasilkan sayuran rata-rata Rp 10 Kg/hari. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 8 dari 10
Pemanfaatan Lahan Terbengkalai untuk Pertanian Hidroponik
Petani memanen sayuran hidroponik pada areal bekas lapangan tenis di Greenville Farm, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (21/11/2022). Sayuran hidroponik di tempat ini dipasarkan secara online dengan harga berkisar antara Rp 60 ribu/Kg hingga Rp 100 ribu/Kg. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 9 dari 10
Pemanfaatan Lahan Terbengkalai untuk Pertanian Hidroponik
Petani memanen sayuran hidroponik pada areal bekas lapangan tenis di Greenville Farm, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (21/11/2022). Greenville Farm dirintis pada masa pandemi COVID-19 akibat terbengkalainya lapangan tenis. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 10 dari 10
Pemanfaatan Lahan Terbengkalai untuk Pertanian Hidroponik
Petani mengemas sayuran hidroponik pada areal bekas lapangan tenis di Greenville Farm, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (21/11/2022). Kebun hidroponik terbesar di Jakarta ini mampu menghasilkan sayuran rata-rata Rp 10 Kg/hari. (merdeka.com/Arie Basuki)