Stabilkan Harga, Bulog Gelontorkan 30 Ribu Ton Beras di Pasar Induk Cipinang

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 03 Feb 2023, 18:26 WIB

Diterbitkan 03 Feb 2023, 19:05 WIB

Bulog Gelontorkan 30 Ribu Ton Beras di Pasar Induk Cipinang

Untuk menstabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Perum BULOG akan menyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton,dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 8.900

Foto 1 dari 10

Pekerja memindahkan beras ketika bongkar muat beras bulog di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Untuk menstabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Perum BULOG akan menyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton,dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 8.900. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 2 dari 10

Seorang buruh memanggul beras bulog saat aktivitas bongkar muat, di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Guna memenuhi kebutuhan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Bulog juga akan menambah stok beras yang saat ini ada di Food Station dari 13 ribu ton menjadi 30 ribu ton. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 3 dari 10

Pekerja memindahkan beras ketika bongkar muat beras bulog di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Untuk menstabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Perum BULOG akan menyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton,dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 8.900. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 4 dari 10

Berita Terkait

Buruh memanggul beras bulog saat aktivitas bongkar muat, di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Guna memenuhi kebutuhan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Bulog juga akan menambah stok beras yang saat ini ada di Food Station dari 13 ribu ton menjadi 30 ribu ton. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 5 dari 10

Pekerja memindahkan beras ketika bongkar muat beras bulog di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Untuk menstabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Perum BULOG akan menyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton,dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 8.900. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 6 dari 10

Buruh memanggul beras bulog saat aktivitas bongkar muat, di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Guna memenuhi kebutuhan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Bulog juga akan menambah stok beras yang saat ini ada di Food Station dari 13 ribu ton menjadi 30 ribu ton. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 7 dari 10

Pekerja memindahkan beras ketika bongkar muat beras bulog di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Untuk menstabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Perum BULOG akan menyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton,dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 8.900. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 8 dari 10

Seorang buruh memanggul beras bulog saat aktivitas bongkar muat, di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Guna memenuhi kebutuhan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Bulog juga akan menambah stok beras yang saat ini ada di Food Station dari 13 ribu ton menjadi 30 ribu ton. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 9 dari 10

Pekerja memindahkan beras ketika bongkar muat beras bulog di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Untuk menstabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Perum BULOG akan menyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton,dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 8.900. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 10 dari 10

Seorang buruh memanggul beras bulog saat aktivitas bongkar muat, di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Guna memenuhi kebutuhan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Bulog juga akan menambah stok beras yang saat ini ada di Food Station dari 13 ribu ton menjadi 30 ribu ton. (Liputan6.com/Angga Yuniar)