Kabar Terbaru Afraa, Bayi yang Lahir di Dalam Reruntuhan Gempa Turki-Suriah

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 22 Feb 2023, 13:34 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2023, 13:30 WIB
Kabar Bayi Suriah yang Lahir di Bawah Reruntuhan Gempa
Seorang bayi yang yang lahir di bawah reruntuhan setelah gempa bumi 6 Februari yang melanda Turki dan Suriah dipersatukan kembali dengan bibi dan pamannya.
Foto 1 dari 7
Kabar Bayi Suriah yang Lahir di Bawah Reruntuhan Gempa
Khalil al-Suwadi menggendong keponakannya Afraa, bayi Suriah yang lahir di bawah reruntuhan setelah gempa bumi 6 Februari yang melanda Turki dan Suriah yang menewaskan orang tua dan saudara kandungnya, di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak di Suriah utara, Selasa (21/2/2023). Kini, bayi yang diberi nama Afraa al-Suwadi tersebut diasuh oleh pamannya. (Rami al SAYED / AFP)
Foto 2 dari 7
Kabar Bayi Suriah yang Lahir di Bawah Reruntuhan Gempa
Khalil al-Suwadi menggendong keponakannya Afraa, bayi Suriah yang lahir di bawah reruntuhan setelah gempa bumi 6 Februari yang melanda Turki dan Suriah yang menewaskan orang tua dan saudara kandungnya, di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak di Suriah utara, Selasa (21/2/2023). Afraa adalah salah satu dari sekian banyak anak yatim piatu akibat gempa dahsyat tersebut. (Rami al SAYED / AFP)
Foto 3 dari 7
Kabar Bayi Suriah yang Lahir di Bawah Reruntuhan Gempa
Khalil al-Suwadi menggendong keponakannya Afraa, bayi Suriah yang lahir di bawah reruntuhan setelah gempa bumi 6 Februari yang melanda Turki dan Suriah, di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak di Suriah utara, Selasa (21/2/2023). Afraa ditemukan di bawah reruntuhan bangunan dengan tali pusar masih terikat dengan ibunya yang sudah meninggal bersama dengan ayahnya dan keempat saudara kandungnya. (Rami al SAYED / AFP)
Foto 4 dari 7
Kabar Bayi Suriah yang Lahir di Bawah Reruntuhan Gempa
Khalil al-Suwadi menggendong keponakannya Afraa, bayi Suriah yang lahir di bawah reruntuhan setelah gempa bumi 6 Februari yang melanda Turki dan Suriah yang menewaskan orang tua dan saudara kandungnya, di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak di Suriah utara, Selasa (21/2/2023). Bayi itu, terbungkus selimut dan mengenakan topi merah dengan pita kecil, diberi nama ibunya, Afraa - salah satu dari lebih dari 45.000 orang yang tewas di Suriah akibat gempa bermagnitudo 7,8. (Rami al SAYED / AFP)
Foto 5 dari 7
Kabar Bayi Suriah yang Lahir di Bawah Reruntuhan Gempa
Afraa (kanan), bayi Suriah yang lahir di bawah reruntuhan setelah gempa bumi 6 Februari yang melanda Turki dan Suriah dan menewaskan orang tua dan saudara kandungnya, terbaring di kasur dekat sepupunya di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak di Suriah utara, Selasa (21/2/2023). Sang paman, Khalil al-Suwadi merawat bayi itu sekitar satu setengah minggu setelah dia dirawat di rumah sakit dekat perbatasan Turki. (Rami al SAYED / AFP)
Foto 6 dari 7
Kabar Bayi Suriah yang Lahir di Bawah Reruntuhan Gempa
Khalil al-Suwadi menggendong keponakannya Afraa, bayi Suriah yang lahir di bawah reruntuhan setelah gempa bumi 6 Februari yang melanda Turki dan Suriah yang menewaskan orang tua dan saudara kandungnya, di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak di Suriah utara, Selasa (21/2/2023). Khalil al-Suwadi menikah dengan saudara perempuan mendiang ayah bayi itu, yang juga sepupunya. (Rami al SAYED / AFP)
Foto 7 dari 7
Kabar Bayi Suriah yang Lahir di Bawah Reruntuhan Gempa
Seorang sepupu menggendong Afraa, bayi Suriah yang lahir di bawah reruntuhan setelah gempa bumi 6 Februari yang melanda Turki dan Suriah yang menewaskan orang tua dan saudara kandungnya, setelah dia diadopsi oleh keluarga pamannya, di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak di Suriah utara, Selasa (21/2/2023). Staf medis melakukan tes DNA untuk memastikan mereka memang kerabat bayi tersebut dan akhirnya dijemput oleh paman serta bibinya setelah dokumen adopsinya selesai. (Rami al SAYED / AFP)