Protes RUU Agen Asing, Kerusuhan Pecah di Ibu Kota Georgia
Polisi menembakkan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan demonstran di sekitar Gedung Parlemen Georgia yang memprotes rancangan undang-undang (RUU) "Agen Asing". Partai penguasa Georgia menyatakan akan menarik tanpa syarat RUU "Agen Asing" setelah negara pecahan Uni Soviet itu diguncang demonstrasi besar-besaran selama dua malam. Para demonstran menganggap RUU "Agen Asing" meniru undang-undang sejenis di Rusia yang bisa menghalangi Georgia bergabung dengan Uni Eropa, terutama setelah beberapa pejabat Uni Eropa mengkritik RUU itu.
Foto 1 dari 9
Seorang pria mengibarkan bendera nasional Georgia dekat barikade yang terbakar saat pengunjuk rasa lainnya berdiri tidak jauh dari Gedung Parlemen Georgia di Tbilisi, Georgia, Kamis (9/3/2023). Polisi menembakkan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan demonstran di sekitar Gedung Parlemen Georgia yang memprotes rancangan undang-undang (RUU) "Agen Asing". (AP Photo/Zurab Tsertsvadze)
Foto 2 dari 9
Para pengunjuk rasa berkumpul pada barikade seberang garis polisi di luar Gedung Parlemen Georgia, Tbilisi, Georgia, Kamis (9/3/2023). Partai penguasa Georgia menyatakan akan menarik tanpa syarat RUU "Agen Asing" setelah negara pecahan Uni Soviet itu diguncang demonstrasi besar-besaran selama dua malam. (AP Photo/Zurab Tsertsvadze)
Foto 3 dari 9
Para pengunjuk rasa berkumpul pada barikade dengan mobil polisi yang terbakar tidak jauh dari Gedung Parlemen Georgia di Tbilisi, Georgia, Kamis (9/3/2023).
Para demonstran menganggap RUU "Agen Asing" meniru undang-undang sejenis di Rusia yang bisa menghalangi Georgia bergabung dengan Uni Eropa, terutama setelah beberapa pejabat Uni Eropa mengkritik RUU itu. (AP Photo/Zurab Tsertsvadze)
Foto 4 dari 9
Berita Terkait
Para pengunjuk rasa berkumpul pada barikade dengan mobil polisi yang terbakar tidak jauh dari Gedung Parlemen Georgia di Tbilisi, Georgia, Kamis (9/3/2023). Tahun lalu, Georgia adalah salah satu negara yang ditolak Uni Eropa untuk mendapatkan status negara calon anggota, selain Moldova dan Ukraina, dengan alasan ketiga negara itu lamban mereformasi politik dan sistem peradilan mereka. (AP Photo/Zurab Tsertsvadze)
Foto 5 dari 9
Pengunjuk rasa memindahkan tempat sampah di depan mobil polisi yang terbakar tidak jauh dari Gedung Parlemen Georgia, Tbilisi, Georgia, Kamis (9/3/2023). Partai Georgian Dream menyatakan keputusan menarik RUU "Agen Asing" adalah untuk meredakan konfrontasi dengan masyarakat. (AP Photo/Zurab Tsertsvadze)
Foto 6 dari 9
Foto 7 dari 9
Polisi menahan seorang pengunjuk rasa dekat Gedung Parlemen Georgia di Tbilisi, Georgia, Kamis (9/3/2023). RUU "Agen Asing" mewajibkan organisasi Georgia yang menerima lebih dari 20 persen dana dari luar negeri agar mendaftar sebagai “agen asing” karena kalau tidak, akan didenda. (AP Photo/Zurab Tsertsvadze)
Foto 8 dari 9
Para pengunjuk rasa berkumpul dekat api unggun tidak jauh dari Gedung Parlemen Georgia di Tbilisi, Georgia, Kamis (9/3/2023). Georgian Dream menyebut RUU "Agen Asing" diperlukan untuk membuka kedok pengkritik Gereja Ortodoks Georgia yang merupakan salah satu lembaga terkuat di negara itu. (AP Photo/Zurab Tsertsvadze)
Foto 9 dari 9
Sebuah mobil polisi terbakar dekat sisa-sisa barikade setelah bentrokan antara demonstran dan polisi di sebuah jalan dekat Gedung Parlemen Georgia, Tbilisi, Georgia, Kamis (9/3/2023). Delegasi Uni Eropa untuk Georgia menyambut langkah pemerintah Georgia itu dengan menyeru semua pemimpin politik Georgia memulai kembali reformasi pro Uni Eropa melalui cara inklusif dan konstruktif. (AP Photo/Zurab Tsertsvadze)