1800 Orang Tewas dalam Enam Minggu Konflik Sudan

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 29 Mei 2023, 17:05 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2023 17:05 WIB
Konflik Sudan
Dalam enam minggu peperangan perkotaan di Sudan, Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata menyatakan lebih dari 1.800 orang telah tewas. Angkatan Darat Sudan mengumumkan sedang melakukan diskusi terhadap kemungkinan memperpanjang gencatan senjata menyusul seruan dari Arab Saudi dan Amerika Serikat pada Minggu, 28 Mei 2023 agar kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) diperpanjang.
Foto 1 dari 6
Konflik Sudan
Kendaraan yang hancur terlihat di luar markas Biro Pusat Statistik Sudan yang terbakar di Jalan al-Sittin (enam puluh) di selatan Khartoum, Sudan, Senin (29/5/2023). Dalam enam minggu peperangan perkotaan di Sudan, Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata menyatakan lebih dari 1.800 orang telah tewas. (AFP)
Foto 2 dari 6
Konflik Sudan
Angkatan Darat Sudan mengumumkan sedang melakukan diskusi terhadap kemungkinan memperpanjang gencatan senjata menyusul seruan dari Arab Saudi dan Amerika Serikat pada Minggu, 28 Mei 2023 agar kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) diperpanjang. (AFP)
Foto 3 dari 6
Konflik Sudan
Perang antara Angkatan Darat Sudan dan RSF sudah berkecamuk selama enam pekan dan telah berdampak pada masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Sudan. (AFP)
Foto 4 dari 6
Konflik Sudan
Warga Sudan mengungkap pada Minggu, 28 Mei 2023, bentrokan terdengar sepanjang malam di Ibu Kota Khartoum. Sedangkan sejumlah pemantau dari lembaga-lembaga HAM melaporkan telah terjadi pertempuran mematikan di El Fashir, yakni salah satu Ibu Kota di barat Darfur. (AFP)
Foto 5 dari 6
Konflik Sudan
Konflik antara Angkatan Darat Sudan dengan RSF meletup pada 15 April 2023, di mana Khartoum menjadi medan tempur. Kondisi ini membuat Kota Khartoum terseok-seok tanpa hukum dan layanan masyarakat lumpuh. (AFP)
Foto 6 dari 6
Konflik Sudan
Lebih dari 1,3 juta orang meninggalkan Sudan untuk mengungsi. Pergolakan di Sudan telah menjadi ancaman ketidakstabilan di kawasan. (AFP)