Peru Dilanda Wabah Demam Berdarah, Peringatan Bagi Dunia yang Kian Menghangat

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 05 Jun 2023, 12:47 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2023, 13:30 WIB
Peru Dilanda Wabah Demam Berdarah
Peru mengambil langkah-langkah luar biasa seperti melarang rumah tangga mengisi vas bunga dengan air, karena negara ini sedang memerangi wabah demam berdarah terburuk yang pernah tercatat, sebuah krisis yang menurut para ahli disebabkan oleh meningkatnya curah hujan dan suhu yang lebih hangat akibat perubahan iklim.
Foto 1 dari 7
Peru Dilanda Wabah Demam Berdarah
Pasien demam berdarah Maria Galan, 47, terbaring di tempat tidurnya di samping suaminya Jose Vilcez di lingkungan San Pablo di Piura, Peru, Minggu, 4 Juni 2023. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 2 dari 7
Peru Dilanda Wabah Demam Berdarah
Demam berdarah, penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk, menyebabkan gejala mirip flu, seperti nyeri otot dan demam. Dalam kondisi terburuknya, demam berdarah dapat menyebabkan demam tinggi, kegagalan organ yang serius dan kematian. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 3 dari 7
Peru Dilanda Wabah Demam Berdarah
Peru mengambil langkah-langkah luar biasa seperti melarang rumah tangga mengisi vas bunga dengan air. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 4 dari 7
Peru Dilanda Wabah Demam Berdarah
Negara ini sedang memerangi wabah demam berdarah terburuk yang pernah tercatat, sebuah krisis yang menurut para ahli disebabkan oleh meningkatnya curah hujan dan suhu yang lebih hangat akibat perubahan iklim. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 5 dari 7
Peru Dilanda Wabah Demam Berdarah
Hingga hari Senin, negara Amerika Selatan ini telah mencatat lebih dari 110.000 kasus demam berdarah tahun ini, menurut Pusat Epidemiologi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 6 dari 7
Peru Dilanda Wabah Demam Berdarah
Sedikitnya 114 orang telah meninggal setelah terinfeksi virus, dengan 39 korban jiwa lainnya sedang diselidiki. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 7 dari 7
Peru Dilanda Wabah Demam Berdarah
Wabah ini merupakan tanda peringatan bagi negara-negara di daerah tropis, di mana demam berdarah dan penyakit-penyakit yang ditularkan oleh serangga lainnya semakin meningkat karena iklim yang berubah dengan cepat membawa lebih banyak kejadian cuaca yang hangat dan basah, yang memberikan kondisi perkembangbiakan yang ideal bagi nyamuk. (AP Photo/Martin Mejia)