Sengatan Panas Melanda Jepang, Suhu Dekati 40 Derajat Celcius

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 17 Jul 2023, 16:00 WIB

Diterbitkan 17 Jul 2023, 18:05 WIB

Jepang Keluarkan Peringatan Sengatan Panas saat Suhu Terus Melonjak

Panas terik di seluruh belahan bumi utara mengancam untuk memecahkan rekor dan memicu kebakaran hutan pada tanggal 17 Juli seiring dengan mulai terlihatnya dampak buruk dari pemanasan global. Lembaga penyiaran nasional Jepang memperingatkan para pemirsa bahwa panasnya suhu udara berada pada tingkat yang mengancam jiwa, karena suhu udara melonjak hingga hampir 40 C (104 F) di beberapa tempat, termasuk ibu kota Tokyo.

Foto 1 dari 6

Seorang perempuan (kanan) menggunakan payung untuk berlindung dari teriknya sinar matahari saat melihat-lihat boneka beruang yang dijual di pasar barang antik di pusat kota Tokyo, Jepang, Senin (17/7/2023). (Richard A. Brooks / AFP)

Foto 2 dari 6

Panas terik di seluruh belahan bumi utara mengancam untuk memecahkan rekor dan memicu kebakaran hutan pada tanggal 17 Juli seiring dengan mulai terlihatnya dampak buruk dari pemanasan global. (Richard A. Brooks / AFP)

Foto 3 dari 6

Lembaga penyiaran nasional Jepang memperingatkan para pemirsa bahwa panasnya suhu udara berada pada tingkat yang mengancam jiwa, karena suhu udara melonjak hingga hampir 40 derajat C (104 F) di beberapa tempat, termasuk ibu kota Tokyo. (Richard A. Brooks / AFP)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Jepang mengeluarkan peringatan sengatan panas pada hari Minggu kepada puluhan juta orang ketika suhu tinggi yang mendekati rekor menghanguskan sebagian besar wilayah negara tersebut, sementara hujan deras mengguyur wilayah lain. (Richard A. Brooks / AFP)

Foto 5 dari 6

Pemerintah mengeluarkan peringatan sengatan panas untuk 20 dari 47 prefektur di Jepang, terutama di bagian timur dan barat daya, yang berdampak pada puluhan juta orang. (Richard A. Brooks / AFP)

Foto 6 dari 6

Suhu tertinggi di Jepang yang pernah tercatat adalah 41,1C, yang pertama kali tercatat di kota Kumagaya, Prefektur Saitama, pada tahun 2018 dan kemudian disamai di Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, pada tahun 2020. (Richard A. Brooks / AFP)