Warga Haiti Turun ke Jalan Protes Ketidakamanan Akibat Ulah Geng

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 15 Agu 2023, 11:51 WIB

Diterbitkan 15 Agu 2023 11:45 WIB

Kelompok aktivis hak asasi manusia (HAM) mendesak komunitas dunia internasional untuk segera turun tangan dan ikut mengakhiri kekerasan yang dilakukan oleh geng-geng kriminal di Haiti. Geng dengan aksi kekerasan telah berbuat sangat keji, dengan rincian aksi seperti pemerkosaan dan pembunuhan brutal yang terjadi di ibu kota negara yang sedang bermasalah itu.

Foto 1 dari 8

Seorang pria memegang bendera Haiti sementara ban terbakar saat demonstrasi menentang ketidakamanan di Carrefour-Feuilles, Distrik Port-au-Prince, Haiti, 14 Agustus 2023. (Richard PIERRIN/AFP)

Foto 2 dari 8

Sementara itu sebuah kelompok aktivis hak asasi manusia (HAM) mendesak komunitas dunia internasional untuk segera turun tangan dan ikut mengakhiri kekerasan yang dilakukan oleh geng-geng kriminal di Haiti. (Richard PIERRIN/AFP)

Foto 3 dari 8

Geng dengan aksi kekerasan telah berbuat sangat keji, dengan rincian aksi seperti pemerkosaan dan pembunuhan brutal yang terjadi di ibu kota negara yang sedang bermasalah itu. (Richard PIERRIN/AFP)

Foto 4 dari 8

Berita Terkait

Seruan dari Human Rights Watch ini muncul ketika Haiti menunggu tanggapan dari Dewan Keamanan PBB atas permintaannya di bulan Oktober lalu, untuk segera mengirimkan pasukan bersenjata internasional untuk melawan lonjakan kekerasan dan kriminalitas yang tak mampu lagi ditangani petugas keamanan negara itu. (Richard PIERRIN/AFP)

Foto 5 dari 8

Amerika Serikat (AS) mengatakan pada awal bulan ini bahwa mereka akan memperkenalkan sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengizinkan Kenya untuk memimpin sebuah pasukan polisi multinasional untuk memerangi geng-geng kriminal di Haiti. Namun, tidak ada jadwal untuk resolusi tersebut. (Richard PIERRIN/AFP)

Foto 6 dari 8

Geng-geng telah mengalahkan polisi, dengan para ahli memperkirakan bahwa mereka sekarang menguasai sekitar 80 persen wilayah dari Ibu Kota Port-au-Prince. (Richard PIERRIN/AFP)

Foto 7 dari 8

Hanya ada sekitar 10.000 petugas polisi untuk lebih dari 11 juta orang di negara ini. (Richard PIERRIN/AFP)

Foto 8 dari 8

Lebih dari 30 petugas terbunuh dari Januari hingga Juni, dan lebih dari 400 fasilitas polisi tidak beroperasi karena serangan kriminal, menurut Human Rights Watch. (Richard PIERRIN/AFP)