Mantan Pengacara Donald Trump, Rudy Giuliani Menyerahkan Diri Atas Tuduhan Hasil Pilpres di Georgia

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 24 Agu 2023, 11:47 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2023, 12:30 WIB
Mantan pengacara Donald Trump Rudy Giuliani
Rudy Giuliani, pengacara dan orang kepercayaan Donald Trump, menyerahkan diri ke penjara di Atlanta pada hari Rabu atas tuduhan terkait upaya untuk membatalkan kekalahan Presiden Trump dalam pemilihan presiden tahun 2020 di Georgia.
Foto 1 dari 6
Mantan pengacara Donald Trump Rudy Giuliani
Mantan pengacara Donald Trump, Rudy Giuliani, berbicara di penjara Fulton County, Atlanta, Rabu (23/8/2023). (AP Photo/Brynn Anderson)
Foto 2 dari 6
Mantan pengacara Donald Trump Rudy Giuliani
Rudy Giuliani, pengacara dan orang kepercayaan Donald Trump, menyerahkan diri ke penjara di Atlanta pada hari Rabu atas tuduhan terkait upaya untuk membatalkan kekalahan Presiden Trump dalam pemilihan presiden tahun 2020 di Georgia. (AP Photo/Brynn Anderson)
Foto 3 dari 6
Mantan pengacara Donald Trump Rudy Giuliani
Mantan Wali Kota New York yang berusia 79 tahun tersebut pada minggu lalu didakwa bersama dengan Trump dan 17 orang lainnya. (AP Photo/Brynn Anderson)
Foto 4 dari 6
Mantan pengacara Donald Trump Rudy Giuliani
Jaksa Wilayah Fulton County, Fani Willis, mengatakan para terdakwa telah berpartisipasi dalam konspirasi yang luas untuk membatalkan kehendak para pemilih setelah presiden dari Partai Republik itu kalah dari Joe Biden dalam pemilihan presiden pada November 2020. (AP Photo/Brynn Anderson)
Foto 5 dari 6
Mantan pengacara Donald Trump Rudy Giuliani
Jaminan sebesar US$150.000 ditetapkan bagi Giuliani. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar kedua setelah uang jaminan yang ditetapkan untuk Trump, yang mencapai US$200.000. (AP Photo/Brynn Anderson)
Foto 6 dari 6
Mantan pengacara Donald Trump Rudy Giuliani
Giuliani dituduh memelopori upaya Trump untuk memaksa anggota parlemen negara bagian di Georgia dan negara bagian lain yang bersaing ketat dalam pemilu presiden tahun 2020, untuk mengabaikan kehendak para pemilih dan secara ilegal menunjuk para pemilih electoral college yang menguntungkan Trump. (AP Photo/Brynn Anderson)