Melihat Proses Pembuatan Senjata Pusaka Kujang Khas Jawa Barat

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 07 Sep 2023, 18:15 WIB

Diterbitkan 07 Sep 2023 18:15 WIB

Kujang adalah sebuah senjata khas Sunda. Pusaka ini mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9. Kujang biasanya terbuat dari besi, baja, dan bahan pamor. Panjang kujang umumnya sekitar 20 sampai 25 cm dan beratnya sekitar 300 gram.

Foto 1 dari 10

Perajin mengerjakan pembuatan senjata pusaka Kujang khas Jawa Barat di Bengkel Paneupaan (Pusat Kerajinan Kujang) Pajajaran, Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/9/2023). (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 2 dari 10

Produksi Kujang Pajajaran di bengkel tersebut mengalami peningkatan hingga 20 pusaka per bulan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 3 dari 10

Harga Kujang Pajajaran dijual antara Rp 650 ribu hingga Rp 20 juta. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 4 dari 10

Berita Terkait

Produksi Kujang Pajajaran tersebut untuk memenuhi pesanan ke sejumlah wilayah di Jabodetabek, Garut, Kuningan, dan Bandung. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 5 dari 10

Kujang adalah sebuah senjata khas Sunda. Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 6 dari 10

Kujang biasanya terbuat dari besi, baja, dan bahan pamor. Panjang kujang umumnya sekitar 20 sampai 25 cm dan beratnya sekitar 300 gram. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 7 dari 10

Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 8 dari 10

Kujang menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan, meupun cindera mata. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 9 dari 10

Menurut Sanghyang Siksa Kandang Karesian pupuh XVII, kujang adalah senjata kaum petani dan memiliki akar pada budaya pertanian masyarakat Sunda. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 10 dari 10

Sebagai lambang atau simbol dengan nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, kujang dipakai sebagai salah satu estetika dalam beberapa lambang organisasi serta pemerintahan. (merdeka.com/Arie Basuki)