HEADLINE HARI INI
Perlawanan Warga Dunia Terhadap Perubahan Iklim di Global Climate Strike 2023
Ribuan orang di seluruh dunia turun ke jalan sebagai aksi mendesak upaya perlawanan perubahan iklim dalam Global Climate Strike 2023 mulai 15 September 2023 hingga 17 September 2023. Global Climate Strike 2023 digelar mulai dari Indonesia, Pakistan, Nigeria, hingga Amerika Serikat (AS), pengorganisir aksi menyebutkan ada lebih dari 500 aksi di 54 negara.
Foto 1 dari 10
Seorang wanita meneriakkan slogan-slogan saat protes Global Climate Strike 'Fridays For Future' di Madrid, Spanyol, Jumat (15/9/2023). Ribuan orang di seluruh dunia turun ke jalan sebagai aksi mendesak upaya perlawanan perubahan iklim dalam Global Climate Strike 2023 mulai 15 September 2023 hingga 17 September 2023. (AP Photo/Manu Fernandez)
Foto 2 dari 10
Orang-orang berbaris melintasi Cambie Street Bridge saat protes Global Climate Strike di Vancouver, British Columbia, Kanada, Jumat (15/9/2023). Global Climate Strike 2023 digelar mulai dari Indonesia, Pakistan, Nigeria, hingga Amerika Serikat (AS), pengorganisir aksi menyebutkan ada lebih dari 500 aksi di 54 negara. (Ethan Cairns/The Canadian Press via AP)
Foto 3 dari 10
Aktivis iklim Luisa Neubauer memotivasi para demonstran saat protes ''Fridays for Future'' di Berlin, Jerman, Jumat (15/9/2023). Dilansir dari Reuters, jumlah orang yang turun ke jalan dalam Global Climate Strike 2023 di seluruh dunia secara total diperkirakan mencapai lebih dari 1 juta orang selama tiga hari. (Annette Riedl/dpa via AP)
Foto 4 dari 10
Berita Terkait
Pengendara sepeda bersepeda di Great Highway saat mengikuti Ride to End Fossil Fuels yang diselenggarakan oleh Kristin Tieche (tengah) dari Climate Reality Project di San Francisco, Amerika Serikat, Jumat (15/9/2023). Global Climate Strike 2023 dapat menjadi salah satu aksi iklim internasional terbesar sejak pandemi COVID-19. (AP Photo/Jeff Chiu)
Foto 5 dari 10
Aktivis memegang spanduk saat melakukan protes di depan Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta, Indonesia, Jumat (15/9/2023). Aktivis iklim di seluruh dunia menyerukan diakhirinya pembakaran bahan bakar fosil yang dapat menyebabkan pemanasan global karena bumi mengalami cuaca ekstrem dan suhu panas yang memecahkan rekor. (AP Photo/Achmad Ibrahim)
Foto 6 dari 10
Para pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan "kehabisan bahan bakar fosil" dalam bahasa Italia di depan Colosseum kuno Roma, Italia, Jumat (15/9/2023). Aksi iklim besar internasional pernah terjadi pada 2019 dalam gerakan Fridays for Future yang dimotori oleh aktivis iklim Swedia Greta Thunberg. (AP Photo/Alessandra Tarantino)
Foto 7 dari 10
Siswa sekolah ikut serta dalam protes Global Climate Strike gerakan 'Jumat Untuk Masa Depan' di Kolkata, India, Jumat (15/9/2023). Pengorganisir aksi Global Climate Strike 2023 menyampaikan kepada Reuters bahwa mereka meminta pemerintah di dunia untuk segera mengakhiri subsidi minyak dan gas serta membatalkan rencana perluasan produksinya. (AP Photo/Bikas Das)
Foto 8 dari 10
Kaum muda ikut serta dalam protes Global Climate Strike 'Fridays For Future' di depan parlemen Polandia di Warsawa, Polandia, Jumat (15/9/2023). Menurut analisis IMF, pemerintah di dunia menggelontorkan subsidi untuk minyak dan gas sebesar USD 7 triliun hanya pada tahun lalu saja. (AP Photo/Czarek Sokolowski)
Foto 9 dari 10
Para pengunjuk rasa yang mengenakan lembaran plastik menyeberang jalan saat mereka bergabung dalam demonstrasi global untuk mengakhiri bahan bakar fosil di Kota Quezon, Filipina, Jumat (15/9/2023). Global Climate Strike digelar sekitar dua bulan sebelum KTT Iklim PBB, COP28, yang bakal digelar pada November ini di Uni Emirat Arab (UEA). (AP Photo/Aaron Favila)
Foto 10 dari 10
Aktivis iklim berpartisipasi dalam Climate Justice March yang menuntut diakhirinya bahan bakar fosil di Lalitpur, Nepal, Sabtu (16/9/2023). Ada perwakilan dari lebih dari 80 negara yang ikut serta dalam COP28, mereka didesak mendorong perjanjian global untuk secara bertahap menghapuskan batu bara, minyak, dan gas yang menjadi penyebab utama perubahan iklim. (AP Photo/Niranjan Shrestha)
More News
- Rekomendasi