Tercemar Limbah Pabrik, Kali Bekasi Berwarna Hitam Pekat dan Berbau

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 20 Sep 2023, 17:19 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2023, 18:05 WIB
Pencemaran Kali Bekasi
Selama tiga hari terakhir, pencemaran limbah di Kali Bekasi tak kunjung henti sehingga membuat air menjadi hitam pekat dan berbau. Akibat tercemarnya Kali Bekasi, Perumda Tirta Patriot harus mengambil tiga kubik air dari aliran Kali Malang dan hanya satu kubik dari Kali Bekasi.
Foto 1 dari 6
Pencemaran Kali Bekasi
Aliran Kali Bekasi yang tercemar limbah pabrik terlihat berwarna hitam pekat di Bendungan Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/9/2023). Selama tiga hari terakhir, pencemaran limbah di Kali Bekasi tak kunjung henti sehingga membuat air menjadi hitam pekat dan berbau. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 2 dari 6
Pencemaran Kali Bekasi
Akibat tercemarnya Kali Bekasi, Perumda Tirta Patriot harus mengambil tiga kubik air dari aliran Kali Malang dan hanya satu kubik dari Kali Bekasi. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 3 dari 6
Pencemaran Kali Bekasi
Sejak Maret 2023, Kali Bekasi rupanya telah enam kali tercemar limbah pabrik dari wilayah Kabupaten Bogor. Direktur Utama Perumda Tirta Patriot Ali Imam Faryadi atau akrab dipanggil Aweng mengatakan, pencemaran Kali Bekasi paling parah di bulan September ini. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 4 dari 6
Pencemaran Kali Bekasi
Tercemarnya Kali Bekasi membuat banyak pelanggan Perumda Tirta Patriot yang tersebar di beberapa wilayah termasuk Bekasi Utara dan Bekasi Barat, terkena dampaknya. Mereka mengeluhkan air yang keluar tidak layak pakai untuk kebutuhan sehari-hari. Air berwarna keruh dan berbau. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 5 dari 6
Pencemaran Kali Bekasi
Sebagai bentuk upaya memberikan pasokan air untuk pelanggan, Perumda Tirta Patriot telah berusaha mengolah air dari Kali Bekasi. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 6 dari 6
Pencemaran Kali Bekasi
Karena pencemaran limbah yang parah, Perumda Tirta Patriot didukung Pemerintah Kota Bekasi akhirnya mengandalkan air dari aliran Kalimalang untuk menyuplai ke masyarakat yang terdampak. (merdeka.com/Imam Buhori)