Aksi Teatrikal Serukan Transisi Energi Terbarukan

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 26 Okt 2023, 14:33 WIB

Diterbitkan 26 Okt 2023, 15:35 WIB

Aksi tersebut menyerukan kepada PLN, sebagai satu-satunya perusahaan penyedia listrik negara, agar tidak membatasi kapasitas pemasangan surya atap bagi masyarakat sebagai upaya mempercepat transisi energi terbarukan guna mengurangi polusi udara.

Foto 1 dari 8

Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Koalisi Demokrasi Energi menggelar aksi teatrikal saat unjuk rasa di depan kantor pusat PLN, Jakarta, Kamis (26/10/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Foto 2 dari 8

Aksi tersebut menyerukan kepada PLN, sebagai satu-satunya perusahaan penyedia listrik negara, agar tidak membatasi kapasitas pemasangan surya atap. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Foto 3 dari 8

Pemasangan panel surya atap mandiri bagi masyarakat tersebut dapat mempercepat transisi energi terbarukan guna mengurangi polusi udara. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Foto 4 dari 8

Berita Terkait

Aksi ini digelar menyambut Hari Listrik Nasional ke-78 yang jatuh pada Jumat (27/10). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Foto 5 dari 8

Dalam aksi tersebut, Koalisi membawa beberapa spanduk yang bertuliskan “PLN jangan batasi PLTS atap”, hingga “Energi untuk Rakyat”. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Foto 6 dari 8

Koalisi melakukan teatrikal, yang menggambarkan sejumlah pejabat tengah merauk batu bara, dengan asap menggumpal yang menyebabkan beberapa masyarakat pingsan, hingga terkena ISPA akibat PLTU. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Foto 7 dari 8

Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Koalisi Demokrasi Energi menggelar aksi teatrikal saat unjuk rasa dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional di depan kantor pusat PLN,Jakarta, Kamis (26/10/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Foto 8 dari 8

Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Koalisi Demokrasi Energi menggelar aksi teatrikal saat unjuk rasa dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional di depan kantor pusat PLN,Jakarta, Kamis (26/10/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)