Mantan Presiden Peru Alberto Fujimori Dibebaskan dari Penjara Setelah 16 Tahun

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 07 Des 2023, 11:41 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023, 13:05 WIB
Alberto Fujimori
Mantan Presiden Peru Alberto Fujimori, yang menjalani hukuman 25 tahun penjara karena pelanggaran hak asasi manusia selama satu dekade pemerintahannya pada tahun 1990an, dibebaskan dari penjara pada Rabu malam meskipun ada kritik dari pengadilan hak asasi manusia internasional.
Foto 1 dari 8
Alberto Fujimori
Mantan Presiden Peru (1990-2000) Alberto Fujimori duduk di antara anak-anaknya Kenji (kiri) dan Keiko setelah dibebaskan dari penjara Barbadillo di pinggiran timur Lima, Rabu (6/12/2023). (Renato PAJUELO / AFP)
Foto 2 dari 8
Alberto Fujimori
Fujimori, 85, dibebaskan dari penjara dengan alasan kemanusiaan, meskipun ada permintaan dari pengadilan hak asasi manusia regional untuk menunda pembebasannya. (Renato PAJUELO / AFP)
Foto 3 dari 8
Alberto Fujimori
Fujimori menjalani hukuman 25 tahun penjara sehubungan dengan pembunuhan 25 warga Peru oleh regu tembak pada tahun 1990-an. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 4 dari 8
Alberto Fujimori
Mahkamah Konstitusi Peru memerintahkan pembebasan Fujimori segera pada hari Selasa, namun Pengadilan Hak Asasi Manusia Inter-Amerika meminta penundaan untuk mempelajari keputusan tersebut. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 5 dari 8
Alberto Fujimori
Fujimori, yang memerintah Peru dari tahun 1990 hingga 2000, dijatuhi hukuman pada tahun 2009 atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 6 dari 8
Alberto Fujimori
Ia dituduh menjadi dalang di balik pembunuhan 25 warga Peru ketika pemerintah memerangi pemberontak komunis Shining Path. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 7 dari 8
Alberto Fujimori
Fujimori, dengan mengenakan masker wajah dan oksigen tambahan, keluar dari pintu penjara dan masuk ke dalam sebuah mobil sport yang dikemudikan oleh menantunya. (Renato PAJUELO / AFP)
Foto 8 dari 8
Alberto Fujimori
Dia duduk di kursi belakang bersama putra dan putrinya, politisi sayap kanan Keiko Fujimori. (Renato PAJUELO / AFP)