HEADLINE HARI INI

Timnas Indonesia vs Jepang, Garuda dan Samurai Biru Beda Jalan Menuju Piala Dunia 2026

Melihat Lomba Meracik Kopi secara Manual

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 09 Jan 2024, 21:05 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2024 21:05 WIB
Lomba Meracik Kopi secara Manual

Lomba Meracik Kopi secara Manual

Sebanyak 64 peserta barista dari Jabodetabek berlomba memperebutkan piala Kadis Cup Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (DTKE) Provinsi DKI Jakarta. Lomba mengusung tema "Let's Grow Together Manual Brew" 2024. Lomba untuk merangkul para barista-barista muda mendalami serta menguji kompetensi.
Foto 1 dari 7
Lomba Meracik Kopi secara Manual

Lomba Meracik Kopi secara Manual

Penyaji kopi (barista) muda saat mengikuti ajang perlombaan meracik secara manual di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD), Jakarta, Selasa (9/1/2024). (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 2 dari 7
Lomba Meracik Kopi secara Manual

Lomba Meracik Kopi secara Manual

Sebanyak 64 peserta barista dari Jabodetabek berlomba memperebutkan piala Kadis Cup Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (DTKE) Provinsi DKI Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 3 dari 7
Lomba Meracik Kopi secara Manual

Lomba Meracik Kopi secara Manual

Lomba mengusung tema "Let's Grow Together Manual Brew" 2024. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 4 dari 7
Berita Terkait
Lomba Meracik Kopi secara Manual

Lomba Meracik Kopi secara Manual

Lomba untuk merangkul para barista-barista muda mendalami serta menguji kompetensi. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 5 dari 7
Lomba Meracik Kopi secara Manual

Lomba Meracik Kopi secara Manual

Pemenang akan ditentukan melalui penilaian citarasa kopi yang diolah secara manual. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 6 dari 7
Lomba Meracik Kopi secara Manual

Lomba Meracik Kopi secara Manual

Kopi yang disuguhkan haruslah memiliki citarasa yang kompleks serta keseimbangan dan selaras rasanya. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 7 dari 7
Lomba Meracik Kopi secara Manual

Lomba Meracik Kopi secara Manual

Pemenang akan ditentukan melalui penilaian citarasa kopi yang diolah secara manual. (merdeka.com/Imam Buhori)