Potret Warga Rafah Mengais Barang Berharga di Reruntuhan Bangunan Pasca Pemboman Israel

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 26 Feb 2024, 16:12 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2024, 11:35 WIB
Mengais Barang Berharga di Reruntuhan Bangunan
Kondisi dan situasi kota Rafah semakin memburuk dengan serangan udara dan rencana serangan darat yang dilakukan oleh Israel. Meningkatnya ketegangan dan ancaman terhadap keselamatan warga sipil membuat situasi di Rafah semakin rumit. Israel beralasan, tindakan agresif mereka didasari keberadaan empat brigade Hamas di Rafah.
Foto 1 dari 7
Mengais Barang Berharga di Reruntuhan Bangunan
Seorang pemuda menyelamatkan roti dari sebuah rumah yang rusak, setelah pengeboman Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan pada 25 Februari 2024. (SAID KHATIB/AFP)
Foto 2 dari 7
Mengais Barang Berharga di Reruntuhan Bangunan
Kondisi dan situasi kota Rafah semakin memburuk dengan serangan udara dan rencana serangan darat yang dilakukan oleh Israel. (SAID KHATIB/AFP)
Foto 3 dari 7
Mengais Barang Berharga di Reruntuhan Bangunan
Meningkatnya ketegangan dan ancaman terhadap keselamatan warga sipil membuat situasi di Rafah semakin rumit. (SAID KHATIB/AFP)
Foto 4 dari 7
Mengais Barang Berharga di Reruntuhan Bangunan
Israel beralasan, tindakan agresif mereka didasari keberadaan empat brigade Hamas di Rafah. (SAID KHATIB/AFP)
Foto 5 dari 7
Mengais Barang Berharga di Reruntuhan Bangunan
Penduduk Kota Rafah terus menghadapi ancaman besar dalam upaya mereka untuk bertahan hidup (SAID KHATIB/AFP)
Foto 6 dari 7
Mengais Barang Berharga di Reruntuhan Bangunan
Saat ini, Kota Rafah masih menjadi sasaran ketegangan politik dan kekerasan, sementara penduduknya terus berupaya memperjuangkan hak-hak mereka di tengah konflik yang semakin memburuk. (SAID KHATIB/AFP)
Foto 7 dari 7
Mengais Barang Berharga di Reruntuhan Bangunan
Anak-anak membawa barang-barang makanan yang diselamatkan dari rumah mereka yang rusak saat mereka menemukan jalan melalui gang yang tertutup puing-puing, setelah pengeboman Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan pada 25 Februari 2024. (SAID KHATIB/AFP)