HEADLINE HARI INI

DPR Bisa Rekomendasikan Copot Kapolri hingga Pimpinan KPK, Bentuk Intervensi?

Potret Rumah-Rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 05 Mei 2024, 14:23 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2024, 15:05 WIB
Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Sekitar tahun 1990-2000 an, persawahan di Dusun Rejosari Senik mulai berubah secara perlahan menjadi tambak ikan sebelum akhirnya tenggelam. Karena abrasi yang kian parah, para warga mulai meninggalkan daerah tersebut. Kampung ini merupakan daerah yang cukup subur, sebelum akhirnya nyaris menjadi lautan.
Foto 1 dari 6
Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Potret rumah-rumah yang tersisa dan tenggelam akibat perubahan ikim di Rejosari Senik, Demak, Jawa tengah, Minggu (5/5/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 2 dari 6
Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Dusun Rejosari Senik yang dulu dihuni 225 kepala keluarga (KK) saat ini kosong melompong dan hanya dihuni satu kepala keluarga. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 3 dari 6
Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Sekitar tahun 1990-2000 an, persawahan di Dusun Rejosari Senik mulai berubah secara perlahan menjadi tambak ikan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 4 dari 6
Berita Terkait
Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Sawah-sawah sedikit demi sedikit berubah jadi daerah tambak karena air rob. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 5 dari 6
Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Karena abrasi yang kian parah, para warga mulai meninggalkan daerah tersebut. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 6 dari 6
Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi

Dulunya kampung ini merupakan daerah yang cukup subur, sebelum akhirnya nyaris menjadi lautan. (merdeka.com/Arie Basuki)