Diserang Israel, Warga Tinggalkan Lokasi Pengungsian di Gaza Tengah

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 05 Jun 2024, 17:57 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2024, 16:45 WIB
Warga Palestina Tinggalkan Lokasi Pengungsian di Gaza Tengah
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Israel telah melakukan serangan di kamp Al-Bureij dan Al-Maghazi. Sedikitnya 15 orang meninggal dunia akibat serangan tersebut. Pihak otoritas kesehatan di Gaza pun meminta organisasi serta komunitas internasional segera menyediakan rumah sakit lapangan untuk menyelamatkan korban yang terluka.
Foto 1 dari 7
Warga Palestina Tinggalkan Lokasi Pengungsian di Gaza Tengah
Warga sipil yang mengungsi melarikan diri dari timur al-Bureij di Jalur Gaza tengah akibat pengeboman Israel di kota tersebut pada 5 Juni 2024. (Bashar TALEB/AFP)
Foto 2 dari 7
Warga Palestina Tinggalkan Lokasi Pengungsian di Gaza Tengah
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Israel telah melakukan serangan di kamp Al-Bureij dan Al-Maghazi. (Bashar TALEB/AFP)
Foto 3 dari 7
Warga Palestina Tinggalkan Lokasi Pengungsian di Gaza Tengah
Pejabat Kesehatan setempat juga menginformasikan sedikitnya 15 orang meninggal dunia akibat serangan tersebut. (Bashar TALEB/AFP)
Foto 4 dari 7
Warga Palestina Tinggalkan Lokasi Pengungsian di Gaza Tengah
Jumlah korban akan meningkat jika serangan Israel tidak segera dihentikan. (Bashar TALEB/AFP)
Foto 5 dari 7
Warga Palestina Tinggalkan Lokasi Pengungsian di Gaza Tengah
Pihak otoritas kesehatan di Gaza pun meminta organisasi serta komunitas internasional segera menyediakan rumah sakit lapangan untuk menyelamatkan korban yang terluka. (Bashar TALEB/AFP)
Foto 6 dari 7
Warga Palestina Tinggalkan Lokasi Pengungsian di Gaza Tengah
Israel terus melanjutkan serangan ke wilayah Gaza sejak kali pertama konflik memanas pada 7 Oktober 2023. (Bashar TALEB/AFP)
Foto 7 dari 7
Warga Palestina Tinggalkan Lokasi Pengungsian di Gaza Tengah
Hingga saat ini, lebih dari 36.500 warga Palestina meninggal dunia menjadi korban serangan militer Israel di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 83.000 lainnya terluka. (Bashar TALEB/AFP)