Perempuan Kurdi Suriah Bersenjata Berjaga di Ladang Gandum yang Berharga

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 07 Jun 2024, 11:05 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2024 11:05 WIB
Perempuan Kurdi Suriah
Puluhan sukarelawan, beberapa di antaranya mereka adalah perempuan, membantu wilayah semi-otonom yang dipimpin Kurdi untuk melindungi ladang gandum luas di timur laut Suriah, yang merupakan sumber pendapatan penting negara itu, dari kebakaran dan pelaku pembakaran.
Foto 1 dari 7
Perempuan Kurdi Suriah
Seorang sukarelawan Pasukan Perlindungan Masyarakat Kurdi menjaga ladang gandum dari kebakaran atau penjarahan di sekitar kota Tarbesbeyeh, yang juga dikenal sebagai al-Qahtaniyah dalam bahasa Arab, di Gubernuran Hasakeh, Suriah timur laut, dekat perbatasan Turki, 30 Mei 2024. (Delil SOULEIMAN / AFP)
Foto 2 dari 7
Perempuan Kurdi Suriah
Puluhan sukarelawan, beberapa di antaranya adalah perempuan, membantu wilayah semi-otonom yang dipimpin oleh Kurdi untuk melindungi ladang gandum yang luas dari kebakaran dan pembakaran. (Delil SOULEIMAN / AFP)
Foto 3 dari 7
Perempuan Kurdi Suriah
Ladang gandum merupakan sumber pendapatan penting negara itu. (Delil SOULEIMAN / AFP)
Foto 4 dari 7
Perempuan Kurdi Suriah
Tahun ini para petani di timur laut Suriah mengharapkan panen yang luar biasa setelah hujan lebat menyusul kekeringan selama bertahun-tahun. (Delil SOULEIMAN / AFP)
Foto 5 dari 7
Perempuan Kurdi Suriah
Namun, warga juga khawatir kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun di musim panas dapat menghancurkan hasil panen mereka yang berharga. (Delil SOULEIMAN / AFP)
Foto 6 dari 7
Perempuan Kurdi Suriah
Di dekatnya, para petani bekerja keras di tengah panas terik, membajak ladang gandum sementara polisi Kurdi juga berpatroli di daerah tersebut. (Delil SOULEIMAN / AFP)
Foto 7 dari 7
Perempuan Kurdi Suriah
Setiap tahun, pemerintah daerah dan pemerintah Suriah, yang menuduh suku Kurdi melakukan separatisme, bersaing untuk membeli hasil panen gandum dari para petani. (Delil SOULEIMAN / AFP)