Antrean Pengungsi Palestina Penuhi Kebutuhan Air Bersih

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 14 Sep 2024, 18:00 WIB

Diterbitkan 14 Sep 2024 18:00 WIB

Antrean Pengungsi Palestina Penuhi Kebutuhan Air Bersih

Warga pengungsi Palestina mengantre mengisi wadah mereka dengan air di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah pada 14 September 2024. Perintah evakuasi yang dikeluarkan Israel pada Minggu (25/8/2024) lalu menciptakan tragedi baru dan memperparah penderitaan warga di Deir al-Balah. Empat sumur air baru juga terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan Israel. Saat ini, total ada 14 sumur yang tidak berfungsi di di Deir al-Balah. Sumur-sumur ini penting untuk menyuplai air bagi sekitar 70 persen penduduk kota.

Foto 1 dari 7

Warga pengungsi Palestina mengantre mengisi wadah mereka dengan air di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah pada 14 September 2024. (Bashar TALEB/AFP)

Foto 2 dari 7

Perang antara Israel dan milisi Hamas di jalur Gaza menyebabkan sekitar 85 persen populasi di wilayah itu kehilangan tempat tinggal. (Bashar TALEB/AFP)

Foto 3 dari 7

Kehidupan warga Palestina di lokasi pengungsian semakin berat, karena saat ini tak ada cukup makanan, air bersih dan obat-obatan. (Bashar TALEB/AFP)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) telah mengeluarkan peringatan bahwa akan ada lebih banyak warga Palestina di Jalur Gaza yang mengalami kekurangan air bersih dan mudah terserang penyakit. (Bashar TALEB/AFP)

Foto 5 dari 7

Perintah evakuasi yang dikeluarkan Israel pada Minggu (25/8/2024) lalu menciptakan tragedi baru dan memperparah penderitaan warga di Deir al-Balah. (Bashar TALEB/AFP)

Foto 6 dari 7

Selain memaksa sekitar 250.000 orang mengungsi, perintah evakuasi tersebut menyebabkan 25 lokasi penampungan menjadi tidak dapat digunakan. (Bashar TALEB/AFP)

Foto 7 dari 7

Empat sumur air baru juga terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan Israel. Saat ini, total ada 14 sumur yang tidak berfungsi di di Deir al-Balah. Sumur-sumur ini penting untuk menyuplai air bagi sekitar 70 persen penduduk kota. (Bashar TALEB/AFP)