Sambut Ramadan, Warga Gaza Bersihkan Sampah dan Reruntuhan

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 28 Feb 2025, 20:25 WIB

Diterbitkan 28 Feb 2025, 20:00 WIB

Sambut Ramadan, Warga Gaza Bersihkan Sampah dan Reruntuhan

Pemerintah Gaza mempersiapkan kota tersebut untuk menyambut bulan suci Ramadan. Hal ini menyusul situasi dan kondisi yang mulai kondusif di tengah gencatan senjata yang sedang berlangsung dalam perang antara Israel dan Hamas di wilayah pesisir Palestina. Ramadan menjadi momentum warga Palestina di Jalur Gaza membangun kembali lingkungan mereka dengan simbol-simbol keimanan dan ketangguhan. Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, hampir 1,5 juta warga Palestina kehilangan rumah atau tempat berlindung setelah serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Foto 1 dari 7

Seorang pria memasang bendera Ramadan di Kota Gaza, di Jalur Gaza tengah pada 28 Februari 2025. (Omar AL-QATTAA/AFP)

Foto 2 dari 7

Pemerintah Gaza mempersiapkan kota tersebut untuk menyambut bulan suci Ramadan. (Omar AL-QATTAA/AFP)

Foto 3 dari 7

Hal ini menyusul situasi dan kondisi yang mulai kondusif di tengah gencatan senjata yang sedang berlangsung dalam perang antara Israel dan Hamas di wilayah pesisir Palestina. (Omar AL-QATTAA/AFP)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Ramadan menjadi momentum warga Palestina di Jalur Gaza berusaha membangun kembali lingkungan mereka dengan simbol-simbol keimanan dan ketangguhan. (Omar AL-QATTAA/AFP)

Foto 5 dari 7

Mereka juga membersihkan sampah di sepanjang jalan Kota Gaza di Jalur Gaza tengah pada tanggal 28 Februari 2025. (Omar AL-QATTAA/AFP)

Foto 6 dari 7

Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, hampir 1,5 juta warga Palestina kehilangan rumah atau tempat berlindung setelah serangan bom Israel. (Omar AL-QATTAA/AFP)

Foto 7 dari 7

Perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas masih berlangsung di Gaza sejak 19 Januari 2025. Gencatan senjata ini menghentikan perang Israel yang menewaskan 48.350 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan membuat daerah kantong itu hancur. (Omar AL-QATTAA/AFP)