Tips Buka Usaha Toko Kelontong di Rumah

Barang yang dijual di toko kecil ini selalu dibutuhkan siapa saja, sehingga Anda tak terlalu repot mencari pelanggan.

oleh boyleonard diperbarui 13 Okt 2016, 18:36 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 18:36 WIB
20161013-tips bisnis toko kelontong-rumahcom-boy
Barang yang dijual di toko kecil ini selalu dibutuhkan siapa saja, sehingga Anda tak terlalu repot mencari pelanggan.

Liputan6.com, Jakarta Toko kelontong adalah salah satu jenis usaha favorit untuk usaha rumahan. Barang yang dijual di toko kecil ini selalu dibutuhkan siapa saja, sehingga Anda tak terlalu repot mencari pelanggan.

Membuka toko kelontong memang lebih simple jika dibandingkan membuka warung makan. Sebabnya, bisnis jenis ini tak memaksa Anda untuk melakukan proses pengolahan. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengambil barang untuk dijual kembali alias kulak.

Bahkan, jika omzet Anda sudah cukup besar, justru agen atau distributor produk yang mendatangi rumah Anda dan mengantarkan barang dagangan.

Namun, karena biasanya lokasi toko adalah di rumah Anda sendiri—atau minimal dekat dengan rumah, ada sejumlah tips dari Rumah.com yang perlu diperhatikan agar bisnis ini sukses.

Pertimbangkan letaknya

Memang, akan lebih mudah jika letak toko menggunakan salah satu bagian rumah Anda, misalnya garasi atau ruangan yang tak lagi terpakai.

Tapi, sebisa mungkin ruangan tersebut terpisah dari rumah utama. Pasalnya, walau Anda sudah menjaga kerapihan dan kebersihan toko, tetap saja toko kelontong identik dengan berantakan dan barang yang kadang berserakan.

Agar rumah tak juga menjadi ikutan berantakan, pastikan ada pintu khusus yang memisahkan toko dan rumah utama Anda.

Misal, jika rumah Anda tingkat, bagian bawah bisa digunakan sebagai toko, sedangkan Anda dan dan keluarga tinggal di lantai atas.

Lakukan survei

Cek kondisi lingkungan perumahan. Jika sudah ada toko kelontong yang besar dan lengkap, hindari membuka toko yang sama terlalu berdekatan.

Jangan lupa menginformasikan toko Anda kepada tetangga sebagai promosi. Anda juga bisa memberikan harga khusus untuk pembelian produk tertentu agar mereka semakin tertarik.

Lakukan pula rencana bisnis Anda kepada pihak berwajib untuk mengetahui pajak yang harus dibayar.

Bedakan bujet

Meski kebutuhan konsumsi pribadi dan modal bisnis hampir sama, jangan menyatukan bujet belanja toko dengan bujet belanja kebutuhan pribadi. Bedakan bujetnya, dan jika perlu belanjalah di tempat yang berbeda.

Hal ini untuk mencegah penggunaan barang dagangan untuk keperluan pribadi yang malah merusak kegiatan kas warung. Jangan heran jika nantinya Anda malah tak dapat untung jika tidak melakukan pembedaan bujet.

Dekor toko Anda

Walau sembako menjadi produk utama toko Anda, tak berarti Anda bisa menyusun barang seenaknya dan tak peduli dengan penampilan warung.

Warung yang kotor, tak menarik, dan serbaberantakan belum tentu menarik pembeli, meski produk Anda sangat lengkap. Susun produk dengan rapi berdasarkan jenisnya, misal produk makanan tidak berdekatan dengan detergen.

Lakukan pembersihan lantai dan rak warung setiap minggu, serta sortir barang untuk mencegah kedaluarsa setiap bulannya.

Ada tempat penyimpanan

Siapkan satu ruangan khusus sebagai gudang tambahan untuk menyimpan stok barang Anda. Jangan menyimpan seluruhnya di dalam warung karena akan membuat warung semakin berantakan, penuh, dan Anda pun susah untuk melangkah saat berada di dalamnya.

Nah, mulai tertarik membuka usaha rumahan? Simak hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelumnya di sini.

Foto: Pixabay

Rina Susanto

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya