Mengenang Dorce dan Keindahan di Kaki Gunung Gamalama

Liputan6.com, Jakarta - Artis senior Dorce Gamalama dikabarkan meninggal dunia, hari ini Rabu (16/2/2022) pukul 7.30 WIB. Dorce dikabarkan meninggal dunia karena Covid-19 di RS Pusat Pertamina, Simprug. Dorce meninggal dalam unia 58 tahun.

Kabar itu dibenarkan penyanyi dangdut dan sahabat Dorce, Hetty Sunjaya. Hetty juga mengiyakan kabar yang menyebut Dorce meninggal karena Covid-19.

"Iya jam 07.30 pagi meninggal. Beliau kena Covid-19 hampir 3 minggu di rumah sakit," ujarnya.

Hetty mengatakan, kondisi kesehatan Dorce sempat menurun dan tidak sadarkan diri sehingga langsung dilarikan ke RSPP, Simprug. bahkan dirinya sendiri tak sempat melihat wajah jenazah untuk terakhir kali.

"Enggak bisa dilihat, langsung diurus rumah sakit. Enggak diizinin sekarang karena Covid-19 enggak bisa lihat," kata Hetty.

Hetty belum tahu di mana Dorce Gamalama akan dimakamkan. Dia hanya meminta kepada masyarakat untuk memaafkan segala kesalahannya dan doa terbaik bagi sahabatnya.

"Belum tahu di mana pemakamannya. Masih dalam pembahasannya. Mohon doa, maaf dan keikhlasan atas meninggalnya beliau," ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Nama Dorce mulai menggema di dunia hiburan televisi tanah air pada era 1990-an. Terlahir dengan nama Dedi Yuliardi Ashadi, Dorce pada tahun-tahun itu mendapat banyak tawaran main film yang membuatnya pindah ke Jakarta. Filmnya antara lain Dorce Sok Akrab dan Dorce Ketemu Jodoh.

Dorce juga sempat masuk ke dapur rekaman Billboard dengan meluncurkan singel berjudul Cintaku Kendur di Jalan, tetapi singelnya tersebut kurang laku di pasaran. Selainm mahir menyanyikan berbagai aliran lagu, dirinya juga fasih membawakan lagu-lagu berbahasa asing. Sehingga dirinya lengkap menjadi seorang penghibur. 

Sempat beberapa kali mengganti nama panggung, antara lain Dorce Urang Aring, Dorce Manice, Dorce Elkafeer, Dorce akhirnya mantap menggunakan nama Dorce Gamalama. Nama itu didapat dalam sebuah perjalanan ke Pulau Ternate bersama aktor Benyamin Suaeb. Saat itu dirinya merasa takjub meihat keindahan Gunung Gamalama. Sejak 1984 Dorce akhirnya menggunakan nama Gamalama sebagai nama belakangnya. 

Gunung Gamalama sendiri merupakan gunung stratovolcano berbentuk kerucut yang berada di Pulau Ternate, Kepulauan Maluku. Gunung Gamalama mempunyai ketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut. Gunung Gamalama juga ditutupi Hutan Montane pada ketinggian 1.200 - 1.500 m dan Hutan Ericaceous pada ketinggian di atas 1.500 m.

Menurut catatan, nama Gunung Gamalama berasal dari kata Kie Gam Lamo yang berarti 'Negeri yang Besar' dan menjadi simbol kebesaran bangsa yang mendiami Pulau Ternate. Salah satu kisah Legenda yang lahir dari peristiwa letusan Gunung Gamalama adalah asal-usul terjadinya Danau Tolire. Awalnya, Danau Toire adalah sebuah desa yang bernama Soela Takomi dan pada 1775 Gunung Gamalama meletus hingga menghancurkan Desa ini bersama penduduknya.

Gunung Gamalama menginspirasi tradisi Kololie Kie, yaitu ritual mengitari Gunung Gamalama sembari mengunjungi sejumlah tempat dan makam keramat. Tradisi unik ini dilakukan sebagai upaya memanjatkan doa kepada Sang Kuasa dan para leluhur agar Gunung Gamalama tidak meletus.