Apa Kesimpulan Riset Sekolah Vokasi Undip Tentang Taman Kota?

Taman kota bisa menjadi ruang pertemuan masyarakat dan juga pusat kegiatan. Bagaimana idealnya?

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 23 Mar 2024, 14:37 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2024, 14:22 WIB
Sekolah Vokasi Undip
Salah satu taman yang diinisiasi dan dikelola Pemkot Semarang yang menjadi ruang publik dan diminati warga kota. Foto: liputan6.com/edhie prayitno ige 

Liputan6.com, Semarang - Taman kota merupakan ruang terbuka hijau publik aktif yang tak hanya penting secara ekologis, namun juga berperan sebagai wadah interaksi sosial bagi para penduduk kota yang strategis dalam pengembangan suatu perkotaan.

Dosen prodi Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan Sekolah Vokasi Undip, Dr. Intan Muning Harjanti, S.T., M.T melakukan serangkaian riset tentang hal ini.

"Untuk Kota Semarang, optimalisasi taman kota aktif sebagai ruang publik menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berinteraksi sosial," kata pakar Perencanaan Wilayah dan Kota ini Jumat 22 Maret 2024.

Ditambahkan, penelitian ini juga bertujuan untuk menemukan variabel tambahan yang dapat mempengaruhi perwujudan optimalisasi pemanfaatan taman kota aktif sebagai ruang publik. Terdapat faktor-faktor yang sudah ada dalam referensi-referensi sebelumnya terkait taman kota yang ideal, namun demikian pada hasil riset ditemukan adanya variabel tambahan yang bepengaruh.

Riset ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan deduktif, yang menerapkan metode kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda. 

Melalui penilaian terhadap taman kota dan pengujian empiris pada variabel-variabel tambahan yang dianalisis, maka ditemukan beberapa variabel yang signifikan dalam optimalisasi taman kota aktif sebagai ruang publik.

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel skala pelayanan, atraksi yang ada di taman, penandaan digital (tag) lokasi taman, dan review pengguna merupakan variabel tambahan yang berpengaruh signifikan dalam perwujudan taman kota yang ideal sebagai ruang publik.

“Temuan menarik dari penelitian ini adalah bahwa aspek sosial media, yang belum banyak dibahas sebelumnya dalam teori-teori terkait, ternyata memiliki pengaruh yang signifikan," katanya.

Temuan ini dapat menjadi panduan bagi pemerintah Kota Semarang dan kota-kota lainnya untuk menilai keberhasilan taman kota dalam mewujudkan ruang publik yang optimal. Temuan ini juga memberikan sumbangan pengembangan teori terkait optimalisasi taman kota.

“Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang bagaimana memaksimalkan manfaat taman kota sebagai ruang publik, tetapi juga membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dalam memahami dinamika ruang publik dalam konteks perkotaan modern,” katanya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya