Polisi Minta Masyarakat Tidak Memburu Satwa Mangsa Harimau

Harimau yang tertangkap diduga sebagai individu yang memangsa ternak warga dalam dua bulan terakhir. Kondisi ini mengindikasikan bahwa jumlah satwa mangsa di dalam hutan semakin berkurang, sehingga harimau terpaksa keluar mencari makanan.

oleh Ardi Munthe Diperbarui 24 Feb 2025, 02:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 02:00 WIB
Proses evakuasi Harimau Sumatera oleh petugas gabungan di Pesisir Barat, Lampung. Foto : (Istimewa).
Proses evakuasi Harimau Sumatera oleh petugas gabungan di Pesisir Barat, Lampung, Senin (17/2/2025). Foto : (Istimewa).... Selengkapnya

Liputan6.com, Lampung - Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak memburu satwa mangsa harimau Sumatera di kawasan hutan. Peringatan ini disampaikan setelah tertangkapnya seekor harimau di Pekon Rawas, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada Selasa (18/2/2025).

Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, mengungkapkan bahwa penangkapan harimau tersebut menjadi bukti masih adanya populasi kucing besar itu di kawasan hutan, terutama di sekitar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). "Populasi harimau di Pesisir Barat ternyata masih cukup banyak. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk melestarikan keberadaan mereka," katanya, Junaedi  (21/2/2025).

Harimau yang tertangkap diduga sebagai individu yang memangsa ternak warga dalam dua bulan terakhir. Menurut Alsyahendra, kondisi ini mengindikasikan bahwa jumlah satwa mangsa di dalam hutan semakin berkurang, sehingga harimau terpaksa keluar mencari makanan. Ia pun meminta masyarakat untuk tidak memburu satwa mangsa maupun merusak ekosistem hutan. "Jika satwa mangsa semakin sedikit, harimau akan kesulitan mendapatkan makanan di habitatnya dan kemungkinan besar akan terus masuk ke permukiman warga," jelasnya.

Selain itu, Alsyahendra mengingatkan bahwa perburuan satwa liar dan perambahan hutan dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024. Diketahui, konflik antara manusia dan harimau Sumatera di Pesisir Barat telah berlangsung sejak Desember 2024. Sejumlah penampakan harimau terdeteksi melalui kamera jebak (trapcam) dan CCTV, sementara setidaknya lima ekor ternak warga dilaporkan mati dimangsa harimau.

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya