Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk akan segera tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu 3 Juli 2024. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-26 di Bursa pada tahun ini.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk bakal diperdagangkan dengan kode SPRE. PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk Tbk mencatatkan saham di papan akselerasi, dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 240 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham.
Baca Juga
Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 30 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk Tbk menetapkan harga IPO Rp Rp 125 per lembar. Dengan demikian, perseroan mengantongi dana segar Rp 30 miliar dari IPO.
Advertisement
Rencananya, sekitar 83,33 persen dana IPO akan digunakan untuk membeli persediaan kebutuhan bahan baku produksi, seperti Kain Katun CVC, Dakron (Bed Cover), Dakron (Badan Bantal), Busa, dan Resleting. Sisanya sekitar 16,67 persen akan digunakan untuk pembelian mesin baru dan kendaraan operasional.
Perseroan bergerak di bidang industri dan perdagangan barang jadi keperluan rumah tangga. Melalui brand Soraya Bed Sheet, Perseroan menawarkan beberapa produk kamar tidur seperti sprei, bed cover, bantal dan guling, serta aksesoris rumah tangga.
Perseroan menjual produknya secara online (social media dan website resmi), maupun offline (gerai, agen penjual, event car free day, booth dan canvassing). Saat ini, Perseroan memiliki 2 pabrik, yang berlokasi di Padang dan Pekanbaru.
Bursa Gembok 53 Emiten yang Belum Setor Laporan Keuangan 2023
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sejumlah perusahaan terbuka atau emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan per 31 Desember 2023.
Hingga 1 Juli 2024, Bursa menjatuhkan sanksi suspensi terhadap 53 emiten dan 2 ETF yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan 2023 dan atau belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan.
Kebijakan itu merujuk Peraturan Bursa Nomor I-H. Di mana Bursa akan mengenakan suspensi apabila mulai hari kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, emiten tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan. Suspensi juga kaan berlaku ketika perusahaan tercatat telah menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud dalam ketentuan II.6.2. dan II.6.3. Peraturan Bursa Nomor I-H.
"Berdasarkan pemantauan kami, hingga tanggal 1 Juli 2024 terdapat 53 perusahaan tercatat dan 2 ETF yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan yang berakhir per 31 Desember 2023 dan atau belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tersebut," mengutip pengumuman Bursa, Selasa (2/7/2024).
Dari 53 emiten yang belum melaporkan laporan keuangan tahun buku 2023, sebanyak 44 emiten telah disuspensi sebelumnya. Sementara terdapat 9 emiten dan 2 efek tercatat yang baru dikenakan suspensi, antara lain sebagai berikut:
Advertisement
Daftar Emiten
Baru Dikenakan Suspensi
1. PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA)
2. PT Indofarma Tbk (INAF)
3. PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)
4. PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT)
5. PT Pollux Properties Indonesia Tbk (POLL)
6. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)
7. PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT)
8. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS)
9. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA)
10. Reksa Dana Indeks Simas ETF IDX30 (XSBC)
11. Reksa Dana Syariah Indeks Simas ETF JII (XSSI)
Â
Dilanjutkan Suspensi
1. ARMY - PT Armidian Karyatama Tbk
2. ARTI - PT Ratu Prabu Energi Tbk
3. BIKA - PT Binakarya Jaya Abadi Tbk
4. BOSS - PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk
5. BTEL - PT Bakrie Telecom Tbk
6. CBMF - PT Cahaya Bintang Medan Tbk
7. COWL - PT Cowell Development Tbk
8. CPRI - PT Capri Nusa Satu Properti Tbk
9. DEAL - PT Dewata Freightinternational Tbk
10. DUCK - PT Jaya Bersama Indo Tbk
11. ETWA - PT Eterindo Wahanatama Tbk
12. FORZ - PT Forza Land Indonesia Tbk
13. GAMA - PT Aksara Global Development Tbk
14. GOLL - PT Golden Plantation Tbk
15. HKMU - PT HK Metals Utama Tbk
16. HOME - PT Hotel Mandarine Regency Tbk
17. HOTL - PT Saraswati Griya Lestari Tbk
18. INAF - PT Indofarma Tbk
19. JSKY - PT Sky Energy Indonesia Tbk
20. KAYU - PT Darmi Bersaudara Tbk
21. KBRI - PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
22. KPAL - PT Steadfast Marine Tbk
23. KPAS - PT Cottonindo Ariesta Tbk
24. KRAH - PT Grand Kartech Tbk
25. LCGP - PT Eureka Prima Jakarta Tbk
26. LMAS - PT Limas Indonesia Makmur Tbk
27. MABA - PT Marga Abhinaya Abadi Tbk
28. MAGP - PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk
29. MAMI - PT Mas Murni Indonesia Tbk
30. MDIA - PT Intermedia Capital Tbk
31. MKNT - PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk
32. MTFN - PT Capitalinc Investment Tbk
33. MTRA - PT Mitra Pemuda Tbk
34. MYRX - PT Hanson International Tbk
35. NIPS - PT Nipress Tbk
36. NUSA - PT Sinergi Megah Internusa Tbk
37. PLAS - PT Polaris Investama Tbk
38. POLL - PT Pollux Properties Indonesia Tbk
39. POOL - PT Pool Advista Indonesia Tbk
40. PRAS - PT Prima Alloy Steel Universal Tbk
41. PURE - PT Trinitan Metals and Minerals Tbk
42. RIMO - PT Rimo International Lestari Tbk
43. SBAT - PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk
44. SIMA - PT Siwani Makmur Tbk
45. SKYB - PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk
46. SUGI - PT Sugih Energy Tbk
47. TDPM - PT Tridomain Performance Materials Tbk
48. TECH - PT Indosterling Technomedia Tbk
49. TOPS - PT Totalindo Eka Persada Tbk
50. TRAM - PT Trada Alam Minera Tbk
51. TRIL - PT Triwira Insanlestari Tbk
52. UNIT - PT Nusantara Inti Corpora Tbk
53. VIVA - PT Visi Media Asia Tbk
54. XSBC - Reksa Dana Indeks Simas ETF IDX30
55. XSSI - Reksa Dana Syariah Indeks Simas ETF JII