Perdagangan Saham SPRE Disetop Bursa, Investasimu Nyangkut?

Pada perdagangan Kamis, 25 Juli 2024 saham SPRE ditutup naik 7,59 persen ke posisi 340. Merujuk data RTI, frekuensi perdagangan saham SPRE saat itu tercatat sebanyak 3.464 kali.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Jul 2024, 12:45 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2024, 12:45 WIB
20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Dalam sepekan, harga saham SPRE telah naik 23,19 persen, dan naik 172 persen sejak IPO. Saham SPRE sendiri merupakan pendatang baru di Bursa yang tercatat pada 3 Juli 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara atau suspensi perdagangan saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE). Penghentian sementara (suspensi) saham SPRE lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

“Dalam rangka cooling down dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham SPRE pada perdagangan tanggal 26 Juli 2024,” mengutip pengumuman Bursa, Jumat (26/7/2024).

Penghentian sementara perdagangan saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham SPRE.

Pada perdagangan Kamis, 25 Juli 2024 saham SPRE ditutup naik 7,59 persen ke posisi 340. Merujuk data RTI, frekuensi perdagangan saham SPRE saat itu tercatat sebanyak 3.464 kali. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 36,74 lembar senilai Rp 12,16 miliar.

Dalam sepekan, harga saham SPRE telah naik 23,19 persen, dan naik 172 persen sejak IPO. Saham SPRE sendiri merupakan pendatang baru di Bursa yang tercatat pada 3 Juli 2024. Sebelumnya, perseroan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan 240 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp 125 per saham. Sehingga perseroan mengantongi dana segar Rp 20 miliar dari IPO.

Lebih lanjut sehubungan dengan suspensi ini, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Melantai Perdana di BEI, Saham Soraya Berjaya Indonesia Melenggang di Zona Hijau

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu 3 Juli 2024 dengan kode SPRE. Pada perdagangan perdananya, saham SPRE melenggang di zona hijau.

Saham SPRE naik 3,2 persen ke posisi 129 sesaat setelah perdagangan dimulai. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 958 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 102.573 saham senilai Rp 1,33 miliar.

Direktur Utama PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk, Rizet Ramawi cukup bangga lantaran perseroan menjadi perusahaan pertama asal Sumatera Barat yang berhasil melantai di Bursa.

"Hari ini bersejarah bagi kami perros karena pertama dari Padang, Sumatera Barat yang berhasil lakukan IPO. Kebanggan bagi kami menjadi pionir IPO dari Sumatera Barat," kata dia dalam seremoni pencatatan saham SPRE, Rabu (3/7/20240.

Perseroan mengawali usahanya dari konveksi skala mikro di Padang. Sejak didirikan pada tahun 2001, PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam industri perlengkapan kamar tidur di Sumatera.

Perseroan menawarkan berbagai produk unggulan seperti sprei, bed cover, bantal, guling, dan aksesoris rumah tangga dengan merek Soraya Bedsheet, Perseroan berkomitmen untuk terus berinovasi guna menjaga & meningkatkan kualitas produknya secara berkelanjutan.


Punya 2 Pabrik

IHSG Berada di Zona Merah
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG sempat turun 2,15% ke posisi 7.130,27. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan saat ini telah memiliki 2 dua pabrik dan 6 gerai, yang berlokasi di Padang dan Pekanbaru. Serta didukung oleh 93 karyawan, 140 penjahit, dan lebih dari 600 agen penjual.

Dalam rangka penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), perseroan menawarkan sebanyak 240 juta saham baru, dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Harga penawaran yakni sebesar Rp 125 per saham, dan total nilai penawaran umum mencapai Rp 30 miliar.

Sekitar 90,71 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli persediaan kebutuhan bahan baku produksi, seperti kain katun CVC, dakron (bed cover), dakron (badan bantal), busa, dan resleting. Sisanya sekitar 9,29 persen akan digunakan untuk pembelian mesin baru dan kendaraan operasional.


Tingkatkan Produksi

Dengan penawaran saham ini, PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jangkauan pasar.

Sehingga dapat memenuhi kebutuhan perlengkapan kamar tidur berkualitas tinggi bagi masyarakat di wilayah Sumatera, hingga seluruh Indonesia, yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) Perseroan.

  

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya