Liputan6.com, Surabaya - Tutik yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual jamu keliling di Surabaya, Jawa Timur mendadak menangis haru bercampur bahagia setelah mendapatkan paket sembako berisi beras, gula, minyak goreng, mie instan serta uang tunai senilai Rp 500 ribu dari pengusaha asal Surabaya bernama Syawal Kuswanto.
Tutik mengaku terkejut dan tidak menyangka tiba-tiba didatangi oleh pemilik CV rizki agung logistik ini. Selama masa-masa sulit pandemi COVID-19 ini, yang ada di dalam benak hati Tutik hanya bekerja dan berdoa, supaya tetap bisa bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
"Saya sangat bersyukur, di masa susah seperti ini masih ada yang peduli terhadap kita. Semoga amal ibadah bapak itu (sambil menunjuk Syawal) dibalas Yang Maha Kuasa," kata Tutik dengan mata berkaca-kaca di Surabaya, Jawa Timur, ditulis Senin, (18/5/2020).
Advertisement
"Jumlah yang dibagikan tidak sedikit, cukup bagi kami untuk menyambung hidup bersama keluarga,” ujar Tutik sembari berkali-kali mengucap syukur.
Sementara itu, Syawal mengaku peduli dengan masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 ini. Dia membagikan 150 paket sembako tersebut kepada penjual jamu keliling, tukang becak, pemulung serta warga pra sejahtera.
Saksikan Video di Bawah Ini
Bantuan Diberikan Bertahap
Menurut Syawal, distribusi bingkisan itu dilakukan secara bertahap. Ia berharap, dalam kondisi seperti saat ini, bantuan yang disalurkan akan lebih berasa manfaatnya.
"Seperti yang kita tahu, pada kalangan masyarakat ekonomi tertentu, wabah ini menambah dampak beban yang berat pada kondisi dapur mereka," tuturnya.
"Semoga hal ini bisa diikuti oleh para pengusaha yang lainnya,” kata pengusaha muda yang bergerak di bidang usaha trucking serta ekpedisi darat dan laut tersebut.
Saat disinggung mengapa lokasi distribusi diterapkan secara acak? Syawal menjawab hal itu memang sengaja pihaknya lakukan agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran.
“Memang kita lebih selektif agar bantuan ini berada ditangan yang layak menerima. Kita berkeliling ke beberapa titik di Surabaya, mencari warga yang terdampak. Kita dekati dan kita beri bingkisan,” ucapnya.
Advertisement