Pengertian
Disentri merupakan diare yang disertai darah atau lendir akibat adanya peradangan atau infeksi pada usus. Penyakit ini paling banyak ditemukan di negara tropis, subtropis, dan negara berkembang.
Ada dua jenis disentri, yaitu:
- Disenti basiler, disebabkan oleh bakteri shigella
- Disentri amoeba, disebabkan oleh Enteromoeba histolyca
Disentri dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan kesehatan lain hingga menyebabkan kematian. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi antara lain:
- Dehidrasi. Penderita disentri dapat mengalami dehidrasi akibat kekurangan cairan karena diare dan muntah-muntah.
- Abses hati. Parasit amoeba yang menyebar ke hati bisa mengakibatkan terjadinya abses hati atau infeksi pada organ hati akibat bakteri, parasite tau jamur.
Disentri akibat amoeba lebih berbahaya karena dapat menyebabkan komplikasi berupa infeksi hati (kantong nanah pada hati), abses otak, intususepsi (usus terselip ke bagian lain dari usus), dan peritonitis (peradangan pada lapisan penutup perut).
Penyebab
Disentri paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella (disentri basiler) atau Entamoeba hystolitica (disentri amoeba). Namun bisa juga disebabkan oleh bakteri Echerichia coli, Salmonella, Clostridium difficile, dan Campylobacter jejuni.
Faktor risiko utama penyakit ini adalah kebersihan dan sanitasi yang buruk. Selain itu juga bisa akibat makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut.
Diagnosis
Untuk dapat menentukan diagnosis disentri diperlukan serangkaian wawancara medis secara detil oleh dokter, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Gejala
Beberapa tanda-tanda disentri yang dapat dikenali antara lain:
- Diare berdarah
- Nyeri perut
- Mual
- Muntah
- Demam
Pengobatan
Dalam penanganan disentri, pemberian antibiotik mungkin tidak diperlukan untuk mengatasi gejala ringan. Namun jika gejalanya bersifat sedang sampai berat, maka diperlukan antibiotik yang sesuai dengan bakteri penyebabnya. Selain itu bisa ditambah obat-obatan untuk mengurangi gejala diare.
Hindari obat diare yang bersifat antimotilitas atau menurunkan pergerakan usus (seperti loperamide). Hal tersebut dapat memperparah gejala yang ada. Jika sudah muncul tanda dehidrasi, maka diperlukan asupan cairan dengan oralit atau infus.
Pencegahan
Untuk mencegah disentri, yang perlu dilakukan adalah:
- Minum air yang bersih dan sudah dimasak.
- Rajin mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan, serta sesudah menggunakan toilet.
- Cuci sayuran atau buah-buahan sebelum dikonsumsi dengan air mengalir.
Berita Terbaru
Tips Frugal Living: Panduan Lengkap Menjalani Gaya Hidup Hemat dan Bijak
Survei Indikator Politik: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Tinggi tapi Trennya Menurun
Penyerbukan Sendiri Adalah: Pengertian, Proses, dan Dampaknya pada Tumbuhan
Peziarah Makam Sunan Gunung Jati Cirebon Diduga Dipaksa Bersedekah dan Dibuntuti Banyak Pengemis
Tak Cuma Gunawan Sadbor, Ada 85 Influencer Ditangkap karena Promosikan Judi Online
Top 3: Kenaikan UMP 2025 Diumumkan Akhir November
Top 3 Islami: Hukum Sholat Subuh Kesiangan Menurut UAH dan Buya Yahya, Solusi Terbaik Menghadapi Masalah Kata Gus Baha
Tips Agar Percaya Diri: Panduan Lengkap Meningkatkan Kepercayaan Diri
Truk Tronton Hantam Deretan Ruko di Turunan Silayur Semarang, 2 Orang Tewas
Tips Menghafal Cepat: Panduan Lengkap Meningkatkan Daya Ingat
Cuaca Hari Ini Jumat 22 November 2024: Mayoritas Jabodetabek Berawan Tebal Pada Siang Hari
Tips Ampuh Membiasakan Anak Rutin Sikat Gigi Setiap Hari