Pengertian

Gigi sensitif merupakan suatu kondisi yang biasanya ditandai dengan timbulnya rasa ngilu yang singkat. Meski singkat, biasanya rasa ngilu yang muncul terasa sangat tajam dan menusuk. Hal ini yang merupakan respons langsung dari lapisan dentin gigi yang terbuka.

Rasa nyeri umumnya terjadi karena berbagai hal. Beberapa di antaranya terjadi sebagai akibat dari perubahan suhu ketika minum minuman yang dingin, hawa panas saat menarik napas, gesekan saat menyikat gigi, dan proses kimia saat minum soda atau minuman asam.

Penyebab

Penyebab terbanyak terjadinya gigi sensitif berawal dari penurunan posisi gusi karena kebiasaan yang kurang tepat saat menyikat gigi. Aktivitas gosok gigi dengan tekanan yang terlalu keras dapat membuat perlekatan antara gusi yang melekat dengan gigi terlepas. Karena hal itu, gusi akan mengalami penurunan yang mengakibatkan sebagian akar gigi menjadi terbuka.

Kondisi ini paling banyak terjadi pada bagian buccal atau sisi luar gigi (menghadap permukaan dalam bibir dan pipi). Hal ini umumnya justru terjadi pada orang-orang yang memiliki kesadaran tinggi akan kesehatan gigi. Kondisi ini cukup mengganggu saat mereka tersenyum, karena pada keadaan ini gigi-gigi terlihat panjang. Secara estetis, hal ini terlihat kurang baik.

Selain itu, faktor yang bisa menyebabkan penurunan gusi adalah frekuensi menyikat gigi (terlalu sering), teknik menyikat gigi dengan arah horisontal, kekakuan bulu sikat gigi, waktu menyikat gigi yang terlalu lama, dan frekuensi penggantian sikat gigi.

Kebiasaan menyikat gigi terlalu keras ditambah dengan frekuensi sikat gigi yang berlebihan serta metode yang salah juga dapat menyebabkan  kerusakan yang lebih berat lagi, yaitu abfraksi gigi.

Abfraksi gigi merupakan kondisi kerusakan ketika gigi kehilangan struktur jaringan keras pada daerah servikal gigi (yaitu akar gigi yang terbuka). Masalah ditandai dengan kerusakan berbentuk cekungan di atas gusi, biasanya berwarna lebih kekuningan.

Menurut penelitian yang dilakukan di Swiss dan dimuat dalam International Journal of Biomedical Science, sebanyak 84,6 persen orang yang mengalami kerusakan pada daerah servikal gigi akibat abfraksi akan mengalami gigi sensitif.

Orang yang memakai kawat gigi juga dapat berisiko mengalami gigi sensitif. Saat pemeriksaan, biasanya akan dilakukan pembersihan plak di sekitar behel, penggantian karet, dan kawat.

Pembersihan plak di sekitar behel wajib dilakukan karena dengan adanya behel pembersihan gigi dengan sikat gigi tidak akan maksimal. Pembersihan plak yang tidak maksimal dapat menyebabkan enamel rusak dan menipis. Akibatnya, enamel gigi rapuh sehingga menimbulkan karies gigi dan gigi bisa menjadi sensitif.

Sebaliknya, menyikat gigi dengan tekanan yang berlebihan atau terlalu keras ketika sudah terjadi penurunan gusi dapat membuat mineral gigi menjadi larut. Sehingga membuat gusi menjadi sensitif. Menurut British Dental Journal, penyebab utama terjadinya gigi sensitif adalah erosi.  Proses erosi terjadi karena larutnya mineral gigi oleh karena asam bukan karena bakteri.

Beberapa jenis makanan dan minuman pun ternyata dapat memicu gigi menjadi sensitif. Makanan dan minuman tertentu dapat menyebabkan erosi pada gigi, misalnya:

  • Makanan yang bersifat asam, seperti acar

Kandungan cuka di dalam acar dapat membuat gigi mengalami erosi.

  • Minuman bersoda, seperti lemon soda

Lemon yang bersifat asam ditambah soda dan gula adalah dapat mengiritasi langsung saraf gigi, pada bagian gigi dentin yang terbuka.

  • Makanan manis dan dingin, seperti es krim

Selain dingin, es krim juga mengandung kadar gula yang tinggi. Hal ini dapat membuat gigi menjadi semakin sensitif. Pasalnya, pada mereka yang memiliki gigi sensitif, lapisan enamel yang berfungsi sebagai pelindung yang membatasi saraf sudah mengalami kerusakan. Suhu dingin dari es krim akan sangat mengganggu kondisi ini.

Gejala

Beberapa tanda dan gejala berikut menunjukkan seseorang memiliki gigi sensitif, seperti:

  • Ngilu bila mengunyah makanan atau minuman panas dan dingin.

Hal ini terjadi karena gusi yang menutupi dentin gigi sudah terbuka, sehingga gigi menjadi sensitif terhadap rangsang panas maupun dingin.

Jika hal ini terjadi, antisipasi yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan sedotan saat minum minuman yang dingin atau menunggu sampai panas makanan atau minuman tersebut hilang, sebelum mengonsumsinya.

  • Ngilu bila bernapas lewat mulut.

Hembusan udara yang terjadi saat kita bernapas melalui mulut menyebabkan sensitivitas pada keadaan gigi yang mengalami penurunan gusi. Hal inilah yanng membuat gigi terasa ngilu.

Penderita yang mengalami gejala ini belum tentu mengalami ngilu yang sama jika gigi terkena rangsang yang dingin atau panas.  Oleh karena itu, Anda harus waspada terhadap hal-hal kecil tersebut. Bisa jadi hal sepele macam ini menandakan Anda memiliki gigi sensitif.

  • Ngilu bila menyikat gigi.

Menyikat gigi terlalu kuat dapat merusak perlekatan gusi dengan gigi. Hal ini akan mengakibatkan sebagian dentin gigi terbuka karena penurunan gusi.

Jika proses sikat gigi tidak diperbaiki maka bagian dentin yang terbuka akan mengalami abrasi gigi, yaitu terkikisnya lapisan dentin yang membuat gigi menjadi sensitif. Pada umumnya yang terkikis adalah gigi taring dan premolar sisi kiri, bagi pemegang sikat gigi di tangan kanan.

Bulu sikat gigi yang kasar dan pasta gigi yang berbutir kasar secara tidak langsung juga memengaruhi bagian dentin gigi yang mengalami abrasi menjadi makin dalam.

Diagnosis

Salah satu cara untuk mendeteksi adanya gigi sensitif adalah timbulnya rasa linu atau ngilu saat Anda menyikat gigi, walaupun dengan tekanan yang lembut. Selain itu gejala juga dapat dideteksi saat Anda melakukan pemeriksaan ke dokter gigi. Jika pada saat melakukan pembersihan karang gigi Anda merasakan linu atau ngilu yang berlebihan, maka kemungkinan besar Anda memiliki gigi sensitif.

Serangkaian tes lain yang dapat dilakukan untuk memastikan kondisi gigi sensitif adalah dengan melakukan tes semprotan udara. Tes semprotan udara ini dilakukan bila dokter gigi ingin mengeringkan permukaan gigi untuk memulai suatu perawatan. Jika saat disemprotkan udara gigi langsung terasa ngilu, maka bisa dikatakan gigi Anda sensitif.

Penanganan

Karena gigi sensitif bisa muncul akibat berbagai faktor, penanganannya pun harus dari berbagai arah agar hasilnya maksimal. Mulai dari mengganti pasta gigi khusus gigi sensitif. Pasta gigi macam ini dapat mengurangi rasa ngilu pada dentin gigi yang terbuka saat terkena gesekan sikat gigi. Pasta gigi khusus gigi sensitif mengandung bahan yang dapat menyumbat pori-pori gigi untuk memblok gigi dari rasa ngilu.

Selain itu, untuk mengatasi gigi sensitif sebaiknya ubah teknik menyikat gigi dengan metode Bass. Pastika juga untuk menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut.

Apabila perawatan di rumah tidak dapat mengatasi ngilunya gigi, maka lakukan perawatan lain ke dokter gigi. Dokter bisa melakukan penambalan pada gigi yang mengalami abrasi serta mengoleskan fluoride pada seluruh gigi terutama gigi yang ngilu.

Kini dengan adanya kemajuan teknologi, perawatan gigi sensitif juga dapat dilakukan dengan sinar laser Dioda. Bila dikombinasikan dengan pengolesan fluoride terbukti perawatan ini optimal mengatasi ngilu akibat gigi sensitif.

Pencegahan

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kondisi gigi sensitif, yaitu:

  • Evaluasi cara Anda menggosok gigi. Lakukan dengan teknik yang benar, tidak perlu terlalu kuat, tidak perlu terlalu lama. Pastikan gerakan memutar lembut untuk membersihkan gigi-gigi Anda.
  • Perhatikan saat minum atau makan makanan yang panas atau dingin. Minuman yang dingin (terutama), dapat memicu timbulnya sensasi ngilu yang tajam pada gigi.

Kebanyakan gigi ngilu disebabkan karena terbukanya permukaan akar gigi akibat penurunan gusi. Selain itu penyebabnya adalah hilangnya lapisan sementum pada permukaan akar gigi dan gigi yang aus karena pemakaian gigi yang berlebihan.

Siasati makanan dingin atau panas yang akan Anda konsumsi. Gunakan sedotan, biarkan panas atau dinginnya berkurang, atau selalu sikat gigi dengan pasta gigi khusus gigi sensitif sebelum makan.

  • Bila saat mengonsumsi makanan yang manis dan lengket –seperti dodol, kurma, kismis, permen cokelat yang lengket dan sejenisnya, Anda merasa ngilu, bisa jadi Anda mengalami gigi sensitif. Perbedaan konsistensi cairan di dalam dan di luar pori-pori dentinlah yang menyebabkan perubahan osmotik yang membuat gigi menjadi sensitif. Bila bisa, batasi saja jenis makanan macam ini.
  • Batasi pula jenis makanan dan minuman yang asam dan bersoda, seperti acar, kuah pempek, minuman bersoda, dan sejenisnya.