Haji Backpacker, film ini sendiri bercerita tentang pergulatan dan perjalanan Mada (Abimana Aryasatya) dalam mencari Tuhan. Kematian ibunya yang dibarengi oleh kehilangan cintanya membuat ia memutuskan untuk berkelana dan melakukan perjalanan untuk mewujudkan hidup yang bebas. Meski nyatanya ia berhasil menemukan kebahagiaan, namun ia masih merasa hampa secara rohani.
Disaat inilah ia mulai menemukan dirinya sebagai manusia yang rapuh, perjalanan dari negara ke negara lain membuat Mada sadar ternyata tuhan begitu mencintai umatnya, termasuk dirinya.
Dipuji Tokoh Nahdathul Ulama
Tokoh Nahdathul Ulama, Hasyim Muzadi, terpanggil untuk menonton film Haji Backpacker besutan Danial Rifky. Menurut Hasyim, banyak pesan yang bisa dipetik lewat film produksi Falcon Pictures itu.
Ada satu adegan yang menusuk ke hati. Adegan itu merupakan pamungkas cerita di mana Mada (yang diperankan Abimana Aryasatya) berdiri di pintu Mekah untuk bertaubat kepada Allah.
Sang sutradara, Danial Rifky, yang mendampingi Hasyim Mazadi sepanjang film mengaku senang dengan apresiasi ini. Daniel yakin, `Haji Backpacker` bisa memberi pesan positif bagi para penonton.
Hikmah untuk Mada Selepas Syuting Film
Bukan hanya sekali saja Abimana Aryasatya menjadi aktor dalam film religi. Aktor kelahiran 28 Oktober 1982 itu pernah berakting dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa. Kali ini ia muncul kembali dalam film religi berjudul Haji Backpacker.
Diakui oleh Abi--sapaan Abimana-- bahwa film Haji Backpacker yang disutradarai Danial Rifki berbeda dengan film religi yang pernah ada. Dalam film ini tidak hanya bercerita tentang dunia religi saja, melainkan ada sentuhan drama dan percintaan juga.
Apalagi memang dalam film ini menceritakan tentang perjalanan seseorang yang bernama Mada, melintasi sembilan negara untuk sampai ke Mekah.
Bukan hanya sang sutradara saja yang mengerti tentang agama, di dalam film ini ada Pipik Dian Irawati. Abi menuturkan bahwa dirinya juga banyak membicarakan tentang agama Islam dengan istri mendiang Uje tersebut.