Hendra Setiawan adalah atlet bulu tangkis Indonesia yang bermain di nomor ganda putra
Informasi Pribadi
ProfesiPemain Bulu Tangkis
Nama LengkapHendra Setiawan
Tempat LahirPemalang, Indonesia
Tanggal Lahir25 Agustus 1984
KebangsaanIndonesia
SektorGanda Putra
Peringkat dunia2 (bersama Mohammad Ahsan)
Tinggi/Berat Badan181/72

Hendra Setiawan merupakan atlet bulu tangkis veteran asal Pemalang, Jawa Tengah. Lahir pada 25 Agustus 1984, Hendra memiliki segudang prestasi yang sudah diraihnya sejak tahun 2005.

Hendra mengawali karier bulu tangkis bersama Perkumpulan Bulu Tangkis Jaya Raya (PB Jaya Raya) pada usia 13 tahun. Ia merantau ke Jakarta dengan ambisi menjadi pebulutangkis andal yang bisa meraih banyak gelar juara di pelbagai kompetisi.

Seiring berjalannya waktu, kemampuan Hendra semakin berkembang. Terlebih, Hendra yang memiliki sifat pendiam saat itu sangat mengikuti instruksi serta saran dari pelatih demi perkembangan kariernya.

Bermain di sektor ganda putra, Hendra dipasangkan dengan Markis Kido sebagai tandem pertamanya dalam mengarungi berbagai kompetisi. Kemenangan perdananya pun hadir kala Hendra / Kido berlaga di ajang Asian Badminton Championships 2005. Pasangan anyar ini berhasil mengandaskan perlawanan ganda putra Korea Selatan Lee Hyo-Jung / Lee Kyung-Won dengan dua gim langsung 15-11, 15-7.

Kemenangan tersebut sekaligus membuka keran prestasi bagi Hendra / Kido. Hal ini dibuktikan dengan sederet penampilan fantastis yang ditunjukkan Hendra / Kido setahun setelahnya. Mereka berhasil menjuarai kompetisi China Terbuka 2006, Hongkong Terbuka 2006 dan beberapa kompetisi lainnya yang berakhir di posisi runner up.

Tak berhenti sampai disitu, Hendra / Kido semakin menampakkan keperkasaannya di berbagai kompetisi bergengsi, salah satunya dengan menjuarai BWF World Championships 2007. Hendra / Kido mengalahkan pasangan Korea Selatan Jung Jae-Sung / Lee Yong-Dae dengan dua gim 21-19, 21-19.

Atas kemenangan spektakuler tersebut, Hendra / Kido merangsek ke posisi puncak ranking 1 ganda putra dunia. Namun, Hendra / Kido hanya berhasil mempertahankan ranking tersebut selama satu bulan, selama bulan Oktober 2007.

Meski begitu, penurunan ranking dunia tidak mempengaruhi permainan mereka. Hendra / Kido malah semakin tajam kala turun di banyak kejuaraan kelas kakap. Puncaknya, ganda putra terhebat pada zamannya ini berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade Beijing 2008.

Hendra / Kido mengalahkan ganda putra tuan rumah Fu Haifeng / Cai Yun melalui rubber game dengan skor 12-21, 21-11, 21-11. Kemenangan ini juga menjadi penjaga tradisi dari Cabang Olahraga (Cabor) bulu tangkis yang selalu mempersembahkan medali emas sejak Olimpiade Barcelona 1992.

Memutuskan Berpisah

Usai mendapatkan banyak gelar di berbagai kompetisi, Hendra / Kido memutuskan untuk keluar dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) bulu tangkis Indonesia pada 2009. Visi yang tidak lagi sama dengan pengurus Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) menjadi alasan utama hengkangnya ganda putra hebat ini.

Meski begitu, Hendra / Kido tetap berkomitmen untuk bermain bersama pasca keluar dari Pelatnas. Mereka mengandalkan sponsor untuk membiayai perjalanan dan akomodasi ketika mengikuti kompetisi di luar negeri.

Namun, hal ini tidak berlangsung lama, lagi-lagi akibat tidak memiliki visi yang serupa Hendra / Kido memilih untuk berkarier masing-masing pada 2012. Gelar juara di Singapura Terbuka 2012 menjadi kado penutup yang indah bagi mereka untuk mengakhiri kerja sama.

Kembali ke Cipayung

Pasca berpisah dengan Markis Kido, Hendra memutuskan kembali ke Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, pada tahun yang sama. Ia kemudian dipasangkan dengan Mohammad Ahsan di sektor tunggal putra oleh Herry Iman Pierngadi.

Bersama Ahsan, Hendra dapat kembali menunjukkan taringnya usai performanya menurun pasca meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008. Hendra / Ahsan langsung menyabet gelar juara dunia di ajang BWF World Championships 2013. Lagi-lagi Hendra mengalahkan pasangan yang berasal dari Korea Selatan, Kim Gi-Jung / Kim Sa-Rang dengan dua gim langsung 21-14, 21-16.

Kehebatan Hendra / Ahsan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dengan menjuarai kembali BWF World Championships 2015 dan 2019; Juara All England 2014 dan 2019; Juara BWF Tour Finals 2019; dan beberapa turnamen lainnya baik di kelas world tour maupun super series.

Meski begitu, pasangan yang dijuluki “The Daddies” ini gagal mempersembahkan medali bagi Indonesia di ajang Olimpiade Rio 2016. Hendra / Ahsan harus berkemas lebih cepat usai mengalami dua kekalahan dari tiga pertandingan di fase grup.

Keluar-Masuk Pelatnas

Jauh sebelum meraih tiga gelar bergengsi di tahun 2019 bersama Mohammad Ahsan, Hendra sejatinya pernah keluar dari Pelatnas PBSI kembali sebanyak dua kali pada 2016 dan 2018. Pada 2016 Hendra memutuskan mundur akibat kegagalannya tampil maksimal di Olimpiade Rio 2016 dan menurunnya performa penampilan sejak tahun 2015.

Kemudian, dua tahun berselang, pada 2018 Hendra memutuskan kembali ke Pelatnas usai melakoni serangkaian kompetisi bersama pebulutangkis Malaysia, Tan Boon Heong. Namun, kembalinya Hendra untuk ketiga kalinya ke Pelatnas tidak berlangsung lama, di akhir 2018 Hendra memutuskan untuk mundur kembali dari Pelatnas, tetapi kali ini tidak hanya dirinya, melainkan Ahsan juga turut mengikuti jejaknya waktu itu.

Meski mundur dari Pelatnas, Hendra / Ahsan tetap berlatih bersama dengan atlet bulu tangkis Indonesia lainnya di Cipayung. Status mereka berdua hingga saat ini hanyalah sebagai ‘lawan sparring’ para atlet ganda putra. Walaupun begitu, Hendra / Ahsan tetap mendapat fasilitas serupa dan masih dapat mengikuti kompetisi secara reguler di bawah naungan PBSI.

Prestasi

Olimpiade Beijing 2008

  • 2008 Beijing - Emas Ganda Putra

Asian Games

  • 2006 Doha - Perunggu Ganda Putra dan Perunggu Beregu Putra
  • 2010 Guangzhou - Emas Ganda Putra dan Perunggu Beregu Putra
  • 2014 Incheon – Emas Ganda Putra

BWF World Championship

  • 2007 Kuala Lumpur - Emas Ganda Putra
  • 2010 Paris - Perunggu Ganda Putra
  • 2013 Guangzhou – Emas Ganda Putra
  • 2015 Jakarta – Emas Ganda Putra
  • 2019 Basel – Emas Ganda Putra

BWF Tour Finals

  • 2019 Guangzhou – Emas Ganda Putra

Piala Sudirman

  • 2007 Glasgow - Perak Beregu Putra
  • 2009 Guangzhou - Perunggu Beregu Putra

Piala Thomas

  • 2006 Sendai & Tokyo - Perunggu Beregu Putra
  • 2008 Jakarta - Perunggu Beregu Putra
  • 2010 Kuala Lumpur - Perak Beregu Putra

SEA Games

  • 2003 Vietnam - Emas Beregu Putra
  • 2005 Manila - Emas Ganda Putra dan Perak Beregu Putra
  • 2007 Nakhon Ratchasima - Emas Ganda Putra
  • 2009 Vientiane - Emas Beregu Putra
  • 2011 Jakarta–Palembang - Perak Beregu Putra dan Perak Ganda Putra

All England

  • 2015 Birmingham – Juara 1 All England
  • 2019 Birmingham – Juara 1 All England