Pengertian

Hipotermia merupakan suatu kondisi di mana suhu tubuh turun secara drastis dan dapat membahayakan orang yang mengalaminya. Normalnya, suhu tubuh ada di kisaran 37o C. Pada hipotermia, suhu tubuh turun di bawah 35o C. Bila tidak segera ditangani, hipotermia dapat mengancam nyawa penderitanya.

Saat suhu tubuh turun dengan drastis, jantung, otak dan organ penting lainnya tidak dapat bekerja optimal. Akibatnya akan terjadi berbagai gangguan kerja organ dan fungsi tubuh secara keseluruhan pun ikut menurun.

Terdapat orang-orang yang lebih berisiko mengalami hipotermia dibandingkan dengan orang lainnya. Beberapa di antaranya seperti:

  • Orang lanjut usia, bayi, dan anak- anak
  • Orang dengan gangguan mental
  • Orang yang banyak beraktivitas di luar ruangan dalam waktu lama
  • Orang yang tidak sadarkan diri akibat pengaruh alkohol atau obat-obatan
  • Berada di ruangan terbuka

Hipotermia

Diagnosis

Diagnosis hipotermia ditetapkan berdasarkan dasar wawancara medis mendetail, di mana dokter akan menemukan riwayat kontak dengan lingkungan dingin dalam waktu lama. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, di mana akan didapatkan suhu tubuh yang berada di bawah 35o C.

Orang yang terdiagnosis mengalami hipotermia juga akan mengalami gejala beberapa gejala khas. Misalnya seperti menggigil, penurunan konsentrasi, bicara meracau atau penurunan kesadaran.

Penyebab

Hipotermia terkait dengan suhu dingin. Ketika berada di lingkungan yang dingin, tubuh terancam kehilangan kehangatan hingga 90 persen. Kondisi ini bahkan lebih cepat terjadi ketika lingkungan yang dingin tersebut berbentuk air, baik itu berendam atau berenang di air yang sangat dingin.

Namun normalnya, tubuh memiliki regulasi pengaturan suhu. Perlahan tubuh akan berusaha meningkatkan suhu di dalam agar dapat mengimbangi suhu di luar. Dengan demikian suhu akan tetap terjaga seimbang.

Salah satu usaha meningkatkan suhu tubuh ini adalah dengan menggigil. Melalui gerakan otot, metabolisme tubuh akan meningkat sehingga perlahan suhu akan naik.

Akan tetapi, bila tubuh berada di lingkungan bersuhu ekstrem dingin, penurunan suhu tubuh akan terjadi sangat cepat dan tidak mampu diimbangi dengan kemampuan pengaturan suhu tersebut. Akibatnya, suhu tubuh akan ikut turun jauh di bawah normal. Pembuluh darah dalam tubuh pun ikut mengecil sehingga peredaran darah menjadi terganggu.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan kondisi tersebut adalah:

  • Cuaca yang terlalu dingin
  • Berada di lingkungan dengan embusan angin yang kencang
  • Berendam atau berenang di air dengan suhu dingin dalam waktu cukup lama

Gejala

Gejala awal yang muncul ketika seseorang mengalami hipotermia adalah menggigil. Menggigil ini sebenarnya merupakan mekanisme ‘perlawanan’ tubuh menghadapi suhu ekstrem. Dengan menggigil, panas tubuh yang dihasilkan melalui gerakan otot akan meningkat. Tujuannya agar suhu dalam tubuh tetap terjaga normal.

Selain menggigil, gejala lain yang dapat muncul antara lain adalah:

  • Bicara meracau

  • Napas pendek dan lambat

  • Nadi lemah

  • Kurang konsentrasi

  • Lemas

  • Penurunan kesadaran

  • Pada bayi, kulit terlihat merah dan teraba dingin

Pengobatan

Hipotermia merupakan suatu keadaan gawat darurat yang membutuhkan pengobatan di tangan tenaga medis segera. Sambil menunggu pertolongan medis datang, langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Lepaskan pakaian, topi, sarung tangan, dan sepatu yang basah.
  • Lindungi orang yang mengalami hipotermia dengan baju dan selimut yang kering dan hangat, bila perlu berlapis-lapis.
  • Pindahkan ke tempat yang kering dan hangat.
  • Bila penderita sadar, berikan air hangat. Jangan berikan minuman apa pun pada penderita yang tidak sadar karena berisiko tersedak.

Bila penderita tidak sadar dan tidak teraba nadi, segera lakukan resusitasi dengan bantuan napas dan pijat jantung (Cardio-Pulmonary Resucitation/ CPR)

Komplikasi:

Bila tidak segera ditangani, hipotermia dapat mengakibatkan kerusakan kulit akibat suhu ekstrem. Selain itu juga dapat menyebabkan kematian jaringan karena gangguan peredaran darah.

Pencegahan

Untuk mencegah terjadinya hipotermia, menjaga tubuh tetap hangat merupakan kunci utamanya. Selain itu juga terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan, seperti:

  • Selalu mengenakan jaket atau pakaian berlapis ketika suhu udara dingin.

  • Tidak berenang saat suhu dingin.

  • Tidak berlama-lama berada di luar ruangan ketika angin berembus kencang.