Itaewon, Zona Wisata Khusus Korea Selatan yang Banyak Dikunjungi Turis
Tragedi perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan, membawa duka pilu. Sedikitnya 153 orang meninggal dunia pada Sabtu (29/10/2022).
Tragedi tersebut tentu meninggalkan luka yang sangat mendalam bagi banyak orang yang ada di sana dan para keluarga korban. Malam yang dibayangkan menjadi malam menyenangkan justru berakhir menjadi malam yang membuat sebagian orang trauma dan kehilangan.
Itaewon sendiri merupakan salah satu daerah di Korea Selatan yang sangat terkenal dengan simbol kehidupan anak muda serta salah satu tempat yang suka dikunjungi oleh para turis asing.
Lokasi ini bahkan menjadi salah satu nama dalam drama Korea Selatan berjudul "Itaewon Class" yang juga menyorot bagaimana pesta Halloween di sana dalam drama tersebut.
Jalan di Itaewon sendiri terkenal dengan jalan yang dipenuhi kafe-kafe kecil serta restoran internasional dan toko aksesoris yang unik. Beralamatkan di 196, Itaewon-ro, Yongsan-gu, Seoul.
Dikutip dari situs Visitkorea, Itaewon merupakan salah satu zona wisata khusus pertama di Seoul dan ditetapkan pada 29 September 1997.
Tempat ini merupakan tempat multikultural karena terdapat lebih dari 20.000 orang asing tinggal serta secara luas diakui oleh pengunjung internasional.
Nama dari Itaewon sendiri dikenal dan menyebar luas ke seluruh dunia di tahun 1980-an ketika Korea menjadi tuan rumah untuk Asian Games Seoul 1986 dan Olimpiade Seoul 1988.
Punya Banyak Tempat Menarik
Wilayah Itaewon menjadi tujuan wisata yang populer karena mempunyai tempat-tempat wisata menarik mulai dari pakaian, aksesoris, hingga makanan.
Ada sekitar 2.000 toko berjejer di setiap jalan dan pengunjungnya dapat merasakan suasana yang multikultural.
Salah satu yang terkenal di Itaewon adalah jalan perabotan antik yang dimana terdapat 100 toko yang menjual perabotan hingga barang antik di sekitar jalan dari Hotel Hamilton hingga Bogwang-ro.
Wisata Kuliner
Itaewon juga mempunyai lokasi wisata kuliner autentik sehingga dapat merasakan budaya dari seluruh dunia di World of Street yang mempunyai sekitar 40 restoran yang telah beroperasi oleh orang asing.
Adapun sejak 1990-an, tempat ini mengalami peningkatan jumlah wisatawan dari Asia Tenggara serta Timur Tengah.