Pengertian

Kanker otak merupakan kanker yang berawal dari sel otak. Saat kanker otak bertumbuh, sel-sel kanker dapat menyebabkan adanya tekanan pada jaringan otak di sekitarnya. Kondisi ini menyebabkan tanda dan gejala seperti nyeri kepala, rasa mual, dan gangguan keseimbangan.

Kanker otak atau keganasan pada otak dapat tumbuh secara cepat dan menyebar ke bagian lain dari otak dan tulang belakang. Secara umum, tumor otak diklasifikasikan berdasarkan berbagai hal, termasuk kecepatan pertumbuhannya dan kemungkinan untuk tumbuh kembali setelah penanganan.

Sebagian besar kanker otak merupakan kanker otak sekunder, yang diawali dari bagian tubuh lain dan menyebar ke otak. Di sisi lain, kanker otak primer merupakan kanker yang berawal timbulnya di otak.

Sebagian besar dari keganasan pada otak berkembang dari jaringan glial, yang merupakan jaringan yang menunjang sel saraf pada otak. Tumor yang timbul dari jaringan ini disebut dengan istilah glioma.

Glioma dapat dibagi lebih lanjut bergantung dari asal jenis sel. Sebagai contoh, astrositoma berkembang dari sel-sel yang dianggap sebagai pembentuk kerangka otak.

Oligodendroglioma, berkembang dari sel-sel yang membentuk lapisan lemak dari saraf; dan ependimoma berkembang dari sel-sel yang melapisi celah di dalam otak.

Juga terdapat kemungkinan adanya tumor ganas yang merupakan kombinasi dari tipe-tipe tersebut atau berkembang di bagian otak yang lain.

Kanker Otak - KlikDokter.com (sfam_photo/Shutterstock)

Penyebab

Sebagian besar dari keganasan pada otak disebabkan oleh kanker yang dimulai dari bagian tubuh lain dan menyebar ke otak melalui pembuluh darah. Hal ini disebut sebagai tumor sekunder. Kanker yang dapat menyebar ke otak mencakup kanker paru, kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker kulit tipe melanoma.

Beberapa kanker otak ganas yang berawal dari sel-sel otak (kanker otak primer) dapat disebabkan oleh tumor otak yang jinak dan berkembang menjadi ganas. Namun alasan perkembangan dari tumor otak secara primer masih belum diketahui secara pasti.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker otak adalah:

  • Usia. Kanker otak dapat memengaruhi individu dari setiap kelompok usia, termasuk anak-anak. Namun risiko dari penyakit ini meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Sebagian besar kanker otak terjadi pada individu yang berusia 50 tahun ke atas.
  • Riwayat keluarga. Individu yang memiliki riwayat keluarga dengan tumor otak berisiko lebih tinggi untuk mengalami tumor otak.
  • Radioterapi. Individu yang telah mengalami paparan radioterapi pada bagian kepala memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami tumor otak jenis tertentu di kemudian hari.
  • Kondisi genetik. Beberapa kondisi genetik tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor otak.

Gejala

Tanda dan gejala kanker otak bergantung pada berbagai hal, termasuk ukuran dan lokasi kanker di otak. Beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada kanker otak adalah:

  • Nyeri kepala yang hebat dan persisten, terus-menerus
  • Kejang
  • Rasa mual, muntah, dan lelah yang persisten, berkelanjutan
  • Perubahan mental atau perilaku, seperti gangguan ingatan atau perubahan pada kepribadian
  • Kelemahan yang progresif atau kelumpuhan pada satu sisi dari tubuh, gangguan daya lihat, atau gangguan bicara

Diagnosis

Penentuan diagnosis dari kanker otak bergantung dari wawancara medis yang mendetail, pemeriksaan fisik secara langsung, dan pemeriksaan penunjang tertentu. Beberapa pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan kekuatan lengan dan tungkai, pemeriksaan refleks, seperti refleks sendi lutut, pendengaran, daya lihat, sensitivitas kulit, keseimbangan dan koordinasi, serta memori dan ketangkasan mental.

Selain itu, dokter juga dapat menyarankan untuk dilakukan beberapa jenis pemeriksaan penunjang, termasuk:

  • Computerized Tomography (CT) scan, yang menciptakan gambaran atau pencitraan dari otak menggunakan sinar X.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI), yang menciptakan gambaran detil otak menggunakan medan magnet dengan kekuatan tinggi dan gelombang radio.
  • Elektroensefalogram (EEG), yang menggunakan elektroda yang diletakkan pada kulit kepala untuk merekam aktivitas otak dan melihat adanya abnormalitas.
  • Biopsi, yang merupakan pengangkatan sebagian kecil jaringan untuk memeriksa jenis tumor dan menentukan penanganan yang paling efektif.

Penanganan

Menentukan penanganan tumor otak sangat bergantung dari berbagai hal, termasuk ukuran, lokasi, keganasan, dan berbagai faktor lainnya. Seseorang dengan tumor otak ganas dapat membutuhkan prosedur pembedahan untuk mengangkat sebanyak mungkin sel kanker yang ada.

Setelahnya, radioterapi dan/ atau kemoterapi dapat dilakukan untuk menangani jaringan kanker yang tersisa. Tujuan dari penanganan tersebut adalah untuk mengangkat atau membunuh sebanyak mungkin sel tumor. Dengan begitu diharapkan dapat menghilangkan sel kanker sepenuhnya. Namun, hal ini tidak selalu memungkinkan dan sebagian besar tumor otak ganas dapat kembali setelah penanganan.

Bila tumor timbul kembali setelah penanganan, atau terjadi tumor otak sekunder, yaitu kanker telah menyebar ke otak dari bagian tubuh lain, penyembuhan menjadi lebih sulit. Pada kasus tersebut, penanganan ditujukan untuk mengendalikan gejala dan memperpanjang harapan hidup.

Pencegahan

Penyebab tumor otak primer belum diketahui secara pasti. Begitu pula sebagian besar faktor risiko tumor otak merupakan hal yang tidak dapat dicegah secara khusus. Karena itulah hingga saat ini belum ada mekanisme pencegahan tumor otak yang terbukti efektif.