Secara aklamasi, Bahlil Lahadalia menduduki tampuk kepemimpinan Partai Golkar. Bahlil terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto. Yang menarik dalam pidatonya, Bahlil sempat menyinggung supaya kader Golkar jangan main-main terhadap raja jawa, jika tidak ingin celaka.