Sebuah laporan menyebut volume air dingin di dasar laut terdingin di dunia tersebut telah menyusut sebanyak lebih dari 20 persen selama tiga dekade terakhir dan menghangat empat kali lebih cepat daripada lautan global lainnya. Hal itu merupakan imbas perubahan iklim dan berdampak pada kemampuan lautan menyerap karbon.