Informasi Umum
Tentang LazadaLazada adalah perusahaan e-commerce terkemuka di Asia Tenggara yang sudah hadir di enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Didirikan2012

Tantangan Terbesar UMKM Indonesia Menurut Studi Lazada

Studi yang digelar oleh Lazada Indonesia (Lazada), bagian dari Lazada Group, menyatakan bahwa 87 persen UMKM di Indonesia belum terdigitalisasi. Selain itu, lebih dari separuh (65 persen) UMKM di kategori ini menyebut logistik sebagai salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan usaha mereka.

Sementara itu, 92 persen dari UMKM yang telah terdigitalisasi dan menggunakan platform eCommerce sepakat bahwa eCommerce sangat membantu kebutuhan logistik mereka. Studi bertajuk "Percepatan Ekonomi Digital Indonesia melalui eCommerce" tersebut didukung oleh konsultan manajemen YCP Solidiance.

"Misi Lazada adalah untuk mempercepat kemajuan ekonomi di Asia Tenggara melalui commerce dan teknologi. Hasil studi ini membantu kami memahami dukungan apa yang dapat kami lakukan untuk mendorong bisnis, khususnya UMKM, bertransformasi menuju penerapan ekonomi digital melalui dukungan teknologi canggih seperti solusi logistik yang holistik, pemberdayaan data, serta ekosistem eCommerce yang kami miliki," ujar Monika Rudijono, Chief Marketing Officer Lazada Indonesia.

Situasi saat ini telah mendorong perubahan perilaku konsumen dan meningkatkan transaksi penjualan di platform digital, termasuk eCommerce.

Laporan e-Conomy SEA 2020 dari Google, Temasek, Bain & Company 2020 menyatakan, nilai ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2020 lalu mencapai USD 44 miliar.

Nilai itu, menurut laporan tersebut, diproyeksikan akan mencapai USD 124 milar pada tahun 2025 mendatang. Dalam hal ini, eCommerce menjalankan peran penting untuk menunjang percepatan perekonomian digital.

 

Lazada Tutup Akun Pedagang Impor di 3 Segmen Ini

Dukungan terhadap produk dalam negeri mulai ditunjukkan para e-commerce, salah satunya Lazada. Hingga kini, lazada sudah menutup akun pedagang dari luar negeri yang menjual produknya di Indonesia.

Country Head of Public Policy and Goverment Affair Lazada Indonesia Waizly Darwin, mengatakan penutupan keran impor produk asing disebut cross border e-commerce. Kebijakan ini telah dilakukan secara bertahap selama masa pandemi berlangsung satu tahun terakhir melalui Gerakan Akselerasi Karya Rakyat (Akar) Indonesia.

"Ini inisiatif Lazada dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam rangka memberikan proteksi, perhatian khusus, dan keberpihakan pada UKM domestik agar bisa menjadi raja di negeri sendiri," kata Waizly, Jakarta, Selasa (3/8/2021).

Setidaknya ada tiga klaster produk asing yang ditutup perdagangannya di Indonesia oleh Lazada yaitu tekstil dan fesyen, makanan dan minuman, serta kerajinan. Tiga klaster produk ini dipilih karena merupakan bagian dari klaster industri subtitusi impor pemerintah.

"Selain itu tiga klaster tersebut dinilai sektor penting dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," kata Waizly.