Reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini, Selasa (22/12/2020) turut menunjuk Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan (Mendag).
Muhammad Lutfi dipilih Jokowi menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.
"Yang terakhir bapak Muhammad Lutfi. Beliau sebelumnya pernah di Kepala BKPM, kemudian Dubes RI untuk Jepang dan terakhir Dubes RI untuk AS dan sekarang akan kita berikan tugas memimpin Kementerian Perdagangan," tutup Jokowi saat mengumumkan reshuffle kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Rupanya, sosok Lutfi juga pernah menjadi Menteri Perdagangan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dengan masa jabatan 14 Februari 2014-20 Oktober 2014. Kala itu dia menggantikan posisi Gita Wirjawan.
Lutfi juga bukan sosok yang sembarangan. Pria kelahiran Jakarta, 16 Agustus 1969 juga merupakan pengusaha andal.
Jejak kariernya berawal bersama beberapa rekannya yaitu Erick Tohir, Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardy. Mereka berinisiatif mendirikan Mahaka Group.
Latar Belakang dan Pendidikan
Muhammad Lufti lahir di Jakarta, 16 Agustus 1969 dari pasangan Firdaus Wadjdi dan Suhartini. Ayahnya berdarah Minangkabau, Sumatera Barat dan ibunda berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.
Lutfi mengenyam pendidikan di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat dan mulai aktif mengembangkan usahanya.
Pada 2008, dia sempat mendapatkan penghargaan sebagai Pemimpin Muda yang Berpengaruh oleh The World Economic Forum’s Young Global Leaders.
Karier
Jejak usaha Lufti dimulai bersama para sahabatnya, yakni Erick Thohir, Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardy pada 1998.
Mereka memulai bisnis trading mulai dari semen, kapur hingga beras dan kemudian mendirikan Mahaka Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, keuangan dan media.
Lutfi menjabat sebagai Presiden Direktur sekaligus CEO di Mahaka Group. Kemudian pada 1999, mereka membangun Radio One Jakarta. Lalu pada November 2000 membeli harian Republika yang saat itu berada di ambang kebangkrutan.
Di usia 29 tahun, Lutfi ditunjuk menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Raya (HIPMI JAYA) periode 1998-2001 dan kemudian menjadi Ketua Nasional HIPMI pada periode 2001-2004.
Terjun ke Dunia Politik
Kepiawaian Lutfi membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY meliriknya dan memilihnya menduduki posisi pejabat setingkat menteri, yakni Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia pada 2005.
Lutfi yang saat itu masih berusia 36 tahun, menjadi orang termuda yang pernah menjabat sebagai Kepala BKPM.
Ketika menduduki posisi tersebut, Lutfi berhasil membawa Indonesia masuk dalam 25 Daftar Teratas Tempat Tujuan Investasi versi ATKearney pada edisi nomor 21.
Di BKPM, Lutfi memperkenalkan aspek keterbukaan penuh dan memprakarsai pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) yang saat ini jadi sumber daya tarik bagi para investor asing. Dia juga merupakan salah seorang pendiri Masyarakat Ekonomi Syariah.
Kemudian pada Agustus 2010, Lutfi sempat menjadi Duta Besar RI untuk Jepang dan Federasi Mikronesia. Dia pun kembali menjadi orang termuda yang pernah bertugas di kedutaan terbesar Indonesia, dan juga sebagai salah satu duta termuda yang mewakili Indonesia secara internasional. Jabatan itu dipegang Lutfi selama 3 tahun periode 2010 hingga 2013.
Setahun berselang pada 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY memanggilnya untuk menjadi Menteri Perdagangan.
Dia pun menjadi Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu II untuk menggantikan Gita Wirjawan dan menduduki jabatannya terhitung sejak 14 Februari 2014 hingga 20 Oktober 2014.
Namanya sempat meredup pada era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) pada periode 2014-2019. Dirinya kembali mencuat pada masa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Saat itu, ia menyatakan dukungan pada Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin. Dia bahkan bergabung bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
Kedekatannya dengan Jokowi berbuah setahun berselang, ketika ia diangkat menjadi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat pada 14 September 2020.
Posisi itu seolah menjadi batu loncatan sebelum akhirnya kini Presiden Jokowi memilih Muhammad Lutfi kembali menjadi Menteri Perdagangan.