Pengertian

Penyakit lyme adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebarkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi. Terdapat empat jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit lyme, yaitu Borrelia burgdorferi, Borrelia mayonii, Borrelia afzelii, dan Borellia garinii. Di Indonesia sendiri, penyakit lyme lebih banyak disebabkan karena bakteri Borrelia burgdorferi.

Bakteri ini bisa ditemukan di semua benua. Namun Anda akan mudah terkena penyakit lyme jika sering menghabiskan waktu atau tinggal di daerah berumput dan berhutan lebat, di mana banyak terdapat kutu pembawa bakteri tersebut.

Penyakit lyme tidak menular. Tapi jika dialami oleh wanita hamil, penyakit ini dapat menular pada janin yang ada dalam kandungan.

Penyakit Lyme

Penyebab

Penyakit lyme merupakan penyakit yang ditularkan lewat gigitan kutu yang terlah terinfeksi bakteri penyebab penyakit ini. Bakteri penyebab penyakit lyme itu sendiri adalah genus Borrelia sp

Terdapat empat jenis Borrelia, yaitu Borrelia burgdorferi, Borrelia mayonii, Borrelia afzelii, dan Borrelia garinii. Bakteri Borrelia burgdorferi merupakan penyebab penyakit lyme di Indonesia.

Diagnosis

Dokter akan menanyakan riwayat adanya digigit kutu. Cukup sulit menentukan diagnosis penyakit lyme karena gejalanya bervariasi dan mirip dengan penyakit lain. Namun, gejala khas penyakit lyme, yaitu eritema migrans, dapat membantu diagnosis penyakit lyme.  Biasanya ruam ini akan melebar dalam beberapa hari.

Pemeriksaan darah di laboratorium juga dapat membantu. Pemeriksaan ELISA (Enzyme-linked immunosorbent assay) dilakukan untuk mencari antibodi terhadap bakteri Borrelia sp. Namun pemeriksaan ini tidak efektif jika dilakukan terlalu awal, karena umumnya antibodi belum terbentuk. Jika pemeriksaan ELISA menunjukkan hasil yang positif, tes western blot akan dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis.

Gejala

Gejala penyakit lyme bervariasi dan terbagi menurut fasenya. Pada fase awal penyakit lyme memberikan gejala sebuah benjolan merah kecil pada bagian gigitan kutu dan akan hilang dalam beberapa hari. 

Setelah itu, gejala awal lain akan muncul sekitar sebulan setelah terinfeksi, seperti:

  • Ruam menjadi seperti pola mata banteng (bull’s eye pattern) yang disebut sebagai eritema migrans. Ruam ini akan membesar secara perlahan hingga dapat mencapai 30 cm. Ruam tidak gatal ataupun sakit. Eritema migrans ini merupakan tanda khas dari penyakit lyme. Pada beberapa orang dapat muncul pada beberapa bagian tubuh.
  • Gejala lain yang muncul menyerupai flu, yaitu demam, menggigil, lemah, badan terasa nyeri, dan nyeri kepala.

Jika tidak diobati, gejala baru lain akan muncul dalam waktu beberapa minggu hingga bulan, seperti:

  • Eritema migrans atau ruam pada beberapa bagian tubuh lainnya.
  • Nyeri sendi atau sendi bengkak yang dapat terjadi pada lutut dan bisa berpindah ke sendi lain.
  • Gangguan saraf atau neurologi seperti meningitis atau infeksi selaput otak, Bell’s Palsy atau kelumpuhan sementara pada satu sisi wajah, mati rasa atau kelemahan pada anggota tubuh, dan gerakan otot yang terganggu.

Gejala yang mungkin terjadi beberapa minggu setelah infeksi, namun cukup jarang terjadi meliputi:

  • Masalah jantung, seperti denyut jantung tidak teratur. Masalah jantung jarang berlangsung lebih dari beberapa hari atau minggu.
  • Sesak napas.
  • Peradangan mata.
  • Peradangan hati (hepatitis).
  • Kelelahan berat.

Pengobatan

Penanganan dilakukan dengan menggunakan antibiotik. Pengobatan akan lebih cepat jika dimulai sejak dini. Antibiotik dapat berupa oral (minum) atau intravena (suntik).

Antibiotik minum yang digunakan adalah doksisiklin untuk anak di atas usia 8 tahun dan dewasa. Sedangkan amoksisilin atau cefuroxime digunakan untuk dewasa, anak yang lebih muda, ibu hamil atau menyusui. Biasanya antibiotik digunakan selama 14–21 hari.

Jika gejala sudah mengenai sistem saraf, maka diperlukan antibiotik melalui pembuluh darah. Penggunaan antibiotik ini selama 14–28 hari. Salah satu efek samping yang mungkin akan dialami adalah diare.

Beberapa penderita bisa saja mengalami gejala seperti nyeri otot dan kelemahan. Namun, hal ini tidak perlu diobati dengan antibiotik.

Pencegahan

Cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit lyme adalah dengan menghindari gigitan kutu. Hal ini bisa diupayakan dengan cara:

  • Melindungi tubuh dengan pakaian panjang, sepatu, topi, dan kacamata.
  • Gunakan losion anti-nyamuk.
  • Menjaga agar taman Anda bebas kutu.
  • Memeriksakan diri dan anak Anda akan kutu setelah menghabiskan waktu di daerah berumput. Bahkan bila perlu hewan peliharaan Anda pun perlu diperiksa.