Pengertian

Periodontitis merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan penyangga gigi. Jaringan penyangga gigi ini termasuk gusi, tulang yang membentuk kantong tempat gigi berada, dan ligamen periodontal.

Periodontitis terjadi apabila perlekatan antara jaringan penyangga dengan gigi mengalami kerusakan. Begitu juga jika tulang yang menyangga gigi mengalami kerusakan.

Jika tidak segera ditangani, periodontitis dapat menimbulkan masalah lain, yakni kegoyangan pada satu atau seluruh gigi. Hal ini dapat menurunkan kualitas gigi, karena penderita menjadi sulit mengunyah makanan.

Diagnosis

Periodontitis dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan klinis pada jaringan gusi. Tujuannya untuk melihat apakah ada gigi-gigi yang mengalami kegoyangan serta gejala lainnya. Hubungan antara gigi rahang atas dan bawah saat menggigit juga akan diperiksa.

Penanganan periodontitis dapat ditunjang dengan menggunakan alat dental probe untuk mengukur kedalaman saku gusi. Normalnya kedalaman ini berkisar 1-2 mm. Tapi pada kondisi periodontitis, saku gusi dapat mengalami pendalaman karena kerusakan perlekatan gusi dengan tulang. Kedalaman ini dapat menjadi salah satu petunjuk seberapa jauh kerusakan yang terjadi.

Sebagai tambahan, pemeriksaan rontgen juga perlu dilakukan untuk melihat tingkat keparahan kerusakan tulang.

Periodontitis

Gejala

Seseorang yang terkena periodontitis akan merasakan gejala-gejala sebagai berikut:

  • Gusi mudah berdarah saat menyikat gigi.
  • Gusi berwarna merah, bengkak, dan keunguan, serta terasa lunak jika disentuh.
  • Mulut terasa tidak enak dan napas menjadi bau tak sedap.
  • Penyusutan gusi sehingga ukuran gigi terlihat lebih tinggi dari biasanya.
  • Keluarnya nanah pada bagian yang membatasi gigi dan gusi.
  • Jarak antara gigi terlihat renggang.
  • Gigi mudah tanggal.

Pengobatan

Penanganan periodontitis pada tahap awal dapat dilakukan dengan pembersihan karang gigi. Jika karang gigi juga terdapat di bawah gusi, maka perawatan yang dilakukan meliputi penghalusan akar dan pembersihan karang gigi yang terdapat pada akar gigi.

Selain itu, akan dilakukan pengangkatan plak dan jaringan pendukung gigi yang rusak serta mengalami peradangan. Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan semua bakteri dan kotoran yang dapat menyebabkan peradangan. Setelah tindakan tersebut, diharapkan gusi akan mengalami penyembuhan dan perlekatannya dengan gigi dapat kembali dengan baik.

Untuk kasus periodontitis lanjut, dapat dilakukan operasi bedah yang meliputi pembukaan jaringan gusi, kemudian menghilangkan kotoran dan jaringan yang meradang di bawahnya. Antibiotik biasanya diberikan untuk menghentikan infeksi pada gusi dan jaringan di bawahnya. Perbaikan kebersihan mulut oleh pasien sendiri juga sangat penting.
Pencegahan
Periodontitis dapat dicegah dengan meningkatkan kebersihan gigi dan mulut, seperti:

  • Sikat gigi dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
  • Bersihkan sela-sela gigi dengan menggunakan benang gigi (dental floss). Lakukan sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan yang tersangkut di antara celah-celah gigi.
  • Memakai obat kumur antibakteri untuk mengurangi pertumbuhan bakteri dalam mulut, misalnya obat kumur yang mengandung chlorhexidine. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter gigi jika ingin menggunakan obat kumur tersebut.

Penyebab

Penyebab periodontitis dapat dibedakan menjadi faktor lokal dan faktor sistemik. Faktor lokal merupakan penyebab yang berada pada lingkungan di sekitar gigi. Sementara itu, faktor sistemik berhubungan dengan kesehatan umum dan metabolisme.