Persib Bandung (didirikan pada tanggal 14 Maret 1933) merupakan sebuah klub yang berasal dari kota Bandung. Persib dibentuk dari klub-klub asosiasi yang ada di wilayah Bandung. Klub ini merupakan salah satu klub yang mempunyai nilai sejarah tinggi dalam sejarah sepak bola di Indonesia.Â
Performa Persib di sepakbola Indonesia relatif stabil. Persib belum pernah terdegradasi dan mampu bersaing baik pada kompetisi Galatama, Liga Indonesia, maupun era saat ini, Liga Super Indonesia.
Persib meraih lima kemenangan pada era asosiasi, yakni pada tahun 1937, 1961, 1986, 1990, dan 1994. Pada era Liga Indonesia yang dimulai pada 1994-1995, Persib mampu menjadi juara tanpa menggunakan satu pun pemain asing. Di final, Persib berhasil mengalahkan Petrokimia Putra dengan skor 1-0.
Dewan Tertinggi Sejak Era Persatuan
Hingga saat ini Persib juga menjadi perwakilan persatuan yang tetap eksis dan sukses meski zaman sudah berubah. Persib mampu menjadi tim unggulan di kompetisi sepak bola nasional dengan diperkuat sejumlah pemain bintang.Â
Persib mempunyai suporter fanatik tidak hanya di Kota Bandung, tapi juga di berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat. Bukan rahasia lagi jika Persib menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat.
Persib begitu kuat dalam sentimen regionalnya. Suporter Persib disebut Bobotoh. Organisasi pendukungnya antara lain Viking, Bomber, dan lain-lain. Persib bermarkas di Stadion Siliwangi, sebelum pindah ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage, tengah dipersiapkan sebagai markas Persib selanjutnya.
Rivalitas dengan Persija
Persija Jakarta dianggap sebagai salah satu musuh bebuyutan Persib Bandung. Pertemuan kedua klub kerap menimbulkan perselisihan. Salah satunya kasus pelemparan bus Persib yang dilakukan Persija pada 2013. Menpora saat itu, Roy Suryo malah turun tangan untuk mendamaikan kedua belah pihak.
Roy meminta masukan dari manajemen untuk mencari solusi agar konflik suporter kedua tim bisa teratasi.
Menpora mengusulkan agar permasalahan ini dibicarakan kedua belah pihak dalam diskusi, seminar, atau semacam pertemuan keluarga. Pengalaman seperti itu dilakukan saat Menpora mendamaikan perselisihan antara suporter Persipur Purwodadi dan PSIS Semarang.