Gus Baha mengatakan, bahwa ngaji bukan hanya sekadar belajar tentang bacaan wiridan, tetapi memahami dasar-dasar aqidah dan tauhid. Dengan demikian, ketika seseorang melafalkan wiridan atau dzikir, ia benar-benar merasakan hubungan yang lebih dekat dengan Allah, bukan sekadar rutinitas.