Kembangkan Alat dan Mesin Pertanian
Sekretaris Perusahaan Pindad Bayu A Fiantoro menjelaskan alat dan mesin pertanian (Alsintan) merupakan program khusus. Pembuatan alsintan tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden RI Joko Widodo.
"Pak Jokowi minta TNI terlibat dalam sektor pertanian ini, makanya TNI meminta kami untuk membuat produk alsintan ini," kata Bayu saat berbincang dengan wartawan di kawasan pabrik Pindad, Bandung, Selasa (18/4/2017).
Pindad akan memproduksi empat produk alsintan yaitu mesin panen jagung dan padi, mesin pengolahan (Rota Tanam), mesin pengolah tanah (Amphipi) dan backhoe loader tractor. Semua produk itu sampai saat ini sedang dalam tahap penyelesaian prototypenya.
"Ini nanti akan di launching oleh Pak Jokowi di Aceh, dan nanti akan diberi nama oleh beliau," tegas Bayu.
Bayu menuturkan, Pindad masuk di industri pertanian menjadi peluang strategis. Hal ini sejalan dengan program percepatan ketahanan pangan dalam Nawa Cita.
Mengenai mekanisme pembeliannya, nantinya akan dikoordinasikan oleh Kementerian Pertanian. Salah satu yang akan ditempuh adalah melalui kelompok tani yang ada di berbagai daerah.
Produk Terlaris
1. Munisi 5,56 mm
Ini menjadi produk Pindad yang terlaris. Terbukti sudah ratusan juta yang diproduksi Pindad sampai saat ini. Kebutuhan itu baik digunakan untuk TNI dan Polri bahkan untuk memasok berbagai negara.
Pindad saat ini sebagai salah satu perusahaan industri pertahanan dunia yang mampu memproduksi berbagai ukuran munisi. Setiap tahun, perusahaan menganggarkan lebih dari ratusan miliar hanya untuk memproduksi munisi ini.
Khusus untuk memasok kebutuhan TNI sendiri, Pindad setiap tahunnya harus memproduksi munisi ini sebanyak 600 juta peluru. Hal ini belum lagi pesanan dari berbagai negara di dunia. Setidaknya dari munisi yang telah diproduksi berbagai ukuran, untuk kaliber 5,56 mm menjadi salah satu munisi yang banyak diproduksi.
2. Senapan Serbu (SS-2)
Senapan Serbu (SS-2) menjadi produk senapan terlaris buatan Pindad yang sudah menjadi andalan pasukan militer Indonesia dan pasukan militer berbagai negara. UEA, Brunei, Iraq, Bangladesh, Myanmar menjadi beberapa negara yang menggunakan produk dalam negeri ini.
Untuk TNI sendiri, sudah lebih dari 25 ribu senapan yang diproduksi Pindad untuk memenuhi kebutuhannya. Sampai hari ini, Pindad telah nerhasil menjual senapan ini lebih dari 50 ribu pucuk.
Senapan yang memiliki peluru kaliber 5,56 mm ini juga dikenal dengan tingkat akurasi yang tinggi dan stabil. Terbukti berbagai kejuaraan menembak yang dilakukan TNI menggunakan SS-2 ini.
3. Panser Anoa 6x6
Kendaraan tempur ini sudah mendunia. Bahkan kendaraan buatan Pindad ini sudah mondar mandir di markas Pasukan Perdamaian Dunia yang di Lebanon.
Kendaraan bermesin Renault ini sangat fleksibel baik untuk angkut personil dan mampu dilengkpai persenjataan seperti senapan mesin kaliber 12,7 mm. Setidaknya TNI sudah menggunakan kendaraan ini sebanyak 500 unit, Malaysia 13 unit, Brunei 13 unit dan Oman 200 unit.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia, kendaraan 6x6 ini terus dikembangkan oleh Pindad. Terbaru, panser ini dimodifikasi bisa berjalan dan manufer di darat dan di air. Uji coba panser Anoa Aphibious ini bahkan dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Mabes TNI Cilangkap beberapa hari lalu.
Spesifikasi Maung Buatan Pindad
Mengutip informasi yang diberikan Pindad, Maung juga memiliki kecepatan aman hingga 120 km per jam, transmisi manual 6 speed, dan mampu menjangkau jarak tempuh hingga 800 km.
Kelebihan utama Maung adalah mampu menerjang medan-medan sulit dan beroperasi lepas ruas jalan aspal. Meskipun begitu, Maung tetap prima dioperasikan di ruas jalan aspal dan mampu bermanuver dengan baik.
Maung juga mampu bergerak taktis dengan memperhatikan aspek kenyamanan. Pengujian pada Medan datar meliputi beberapa indikator, yakni kecepatan, percepatan, manuver putar, manuver angka 8, pengereman, dan tak lupa aspek keamanan.
Tak hanya itu, Maung juga dapat menjadi varian kendaraan tanpa pintu dalam waktu singkat. Begitu pula pada saat pemasangan kembali yang dapat dilakukan secara cepat.
Setelah pengujian di medan datar-on road, Maung diuji di medan sulit-off road. Jalur yang dilewati merupakan medan sulit, yakni jalur berbatu kecil, jalur berbatu besar, tanjakan curam, jalan berlumpur dan dataran licin, hingga sungai dangkal.
Alasan Pemberian Nama Maung
Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose menjelaskan, Pindad memilih kata Maung untuk menggambarkan sebuah kendaraan yang gesit dan lincah. Kebetulan produksi Maung sendiri lahir di Tanah Parahyangan, tepatnya di Bandung.
Sebagai catatan, warga Bandung memang kerap mensimbolisasi kekuatan besar dan hebat dengan kata Maung. Seperti klub sepakbola Persib Bandung yang juga dijuluki Maung Bandung.
"Iya, karena maung sama dengan harimau yang cocok untuk manuver kendaraan ini. Kebetulan lahir dari Pindad yang ada di Bandung, Jawa Barat," kata Abraham kepada Liputan6.com, Selasa (14/7/2020).
Abraham juga mengatakan, kelincahan dan kegesitan Maung milik Pindad memang telah teruji. Itu berkat ditopang oleh performansi engine berkapasitas 2.400 cc.
Selain itu, Maung juga memiliki sistem tenaga penggerak pada keempat rodanya (4WD), serta dapat dilengkapi dengan braket senjata 7,62 mm, konsol SS2-V4, dan perangkat GPS.